"Yang penting akses jalan ke Freeport segera dibuka," kata Widodo.

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Widodo AS meminta aparat daerah Papua seperti, Kapolda, Pangdam dan Pemda setempat, untuk melakukan dialog dan bernegosiasi dengan kelompok penambang liar yang menutup jalan ke pertambangan PT Freeport. "Aparat di daerah telah diminta bernegosiasi agar pertambangan itu bisa segera beroperasi kembali," kata Widodo usai mengikuti rapat Koordinasi tentang Pilkada Irian Jaya Barat di Kantor Departemen Dalam Negeri (Depdagri) Jakarta, Kamis Sore. Menkopolkam mengatakan negosiasi itu perlu dilakukan untuk mencari solusi yang tepat guna menyelesaikan masalah penutupan ruas jalan menuju PT Freeport di Mile 72-74 oleh penambang liar dan warga sekitar yang sempat menyebabkan kericuhan itu. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah membentuk tim negosiasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ketika ditanyakan apakah aparat pemerintah di Jakarta juga terlibat dalam tim tersebut ia mengatakan bahwa tim itu dipercayakan kepada pejabat pemerintah daerah setempat. "Yang penting akses jalan ke Freeport segera dibuka," katanya. Namun ia menegaskan bahwa pelaku tindakan destruktif termasuk penyerangan kantor PT Freeport di Plaza 89 Kuningan, Jakarta Selatan harus ditindak. Untuk itu, pihaknya sudah minta pihak berwajib segera melakukan penindakan. Terkait dengan itu Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengatakan pihaknya sudah memerintahkan Kapolda Metro Jaya segera mengambil tindakan hukum dan penahanan terhadap pelaku penyerangan kantor PT Freeport di Jakarta. Menurut dia 13 orang dari 20 orang yang diduga terlibat dalam penyerangan itu telah ditahan oleh aparat kepolisian. Pada kesempatan yang sama Kapolri juga mengatakan bahwa Kapolda Papua, Pangdam Papua, pemerintah daerah dan manajemen Freeport telah berkumpul di Timika dan melakukan negosiasi dengan kelompok yang memblokade jalan menuju pertambangan PT Freeport. Ia mengatakan negosiasi tersebut merupakan tahap awal dari upaya penyelesaian konflik antara penambang liar dengan PT Freeport. Solusi tentang nasib para penambang liar yang menutup jalan itu, kata Kapolri, akan ditemukan setelah negosiasi berhasil dilakukan. Mengenai rencana penambahan aparat kepolisian di sekitar lokasi Freeport, Kapolri mengatakan hingga saat ini hal itu belum dilakukan. Menurut dia penambahan personil akan dilakukan jika benar-benar dibutuhkan. Panglima TNI Djoko Suyanto juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada pengiriman pasukan tambahan ke lokasi operasi PT Freeport pasca pemblokiran jalan. Namun ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut tentang hal itu, dengan tergesa ia meninggalkan Depdagri karena dipanggil Presiden ke Istana. PT.Freeport merupakan perusahaan penambangan emas dan tembaga terbesar Amerika Serikat (AS) di Indonesia yang beroperasi di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, sejak Rabu pagi menghentikan kegiatannya baik di lokasi penambangan maupun pabriknya. Pada Selasa (21/2) ratusan pendulang emas liar yang beroperasi di sekitar Mile 71 Tembaga Pura melakukan aksi pemalangan jalan yang menuju ke lokasi pertambangan PT Freeport dan terlibat bentrok dengan aparat keamanan perusahaan tersebut. Akibat insiden tersebut PT Freeport sejak Rabu (22/2) perusahaan itu untuk sementara menghentikan aktivitas penambangan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006