"Para migran sendiri mengatakan ada 60 orang yang naik kapal itu sehingga kami mencari lagi di darat dan di laut," kata juru bicara penjaga pantai Vittoeio Alessandro.
"Penjaga-penjaga pantai telah bekerja dalam kondisi ekstrim. Ada batu karang di tempat itu dan badai kategori 5, jadi mereka membahayakan jiwa mereka," ia menambahkan.
Para pekerja darurat di tempat dekat pelabuhan Brindisi sebagaimana dikutip dalam laporan berita mengatakan bahwa "sekitar 12 mayat" telah terlihat di perairan itu, sementara beberapa orang yang selamat ditolong dan yang lain berusaha untuk berenang ke pantai.
Harian La Repubblica melaporkan di laman Internetnya bahwa semua migran adalah warga Pakistan dan kapal mereka berlayar dari Turki dua hari sebelumnya. Koran itu mengatakan seorang warga setempat telah menyampaikan peringatan setelah mendengar teriakan dari batu karang itu.
La Rebblica mengatakan ada sekitar 70 orang di kapal itu dan "banyak yang terluka".
Kecelakaan itu terjadi 40 kilometer di utara Brindisi di daerah Apulia yang sama tempat 150 migran dari Mesir tiba bulan lalu dan 171 migran -- kebanyakan dari mereka warga Mesir -- mendarat pekan lalu.
Puluhan ribu migran dan pengungsi telah tiba dengan kapal tahun ini tapi hampir semua dari mereka di bagian Italia yang berbeda -- pulau Lampedusa di selatan. Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari pergolakan di Tunisia dan Libya.
Sekitar 2.000 orang diperkirakan telah tewas dalam penyeberangan tahun ini.
Pada April lalu, sekitar 150 orang telah hilang di laut ketika kapal mereka terbalik dalam cuaca berbadai dan pada Agustus penjaga pantai menemukan 25 orang tercekik hingga tewas di ruang mesin sebuah kapal kecil yang melarikan diri dari Libya dengan 271 pengungsi Afrika di atasnya, demikian AFP melaporkan.
(SYS/S008/C003)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011