Jakarta (ANTARA News) – Seribu anak akan membagikan bibit tanaman di sepanjang Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu pagi (27/11), dalam rangka memeriahkan parade cinta pohon yang digelar Kementerian Kehutanan.
Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, kecintaan terhadap hutan harus ditanamkan kepada seluruh anak Indonesia sejak dini.
Untuk itu, Kementerian Kehutanan bekerja dengan PT Adaro Indonesia menggelar acara parade cinta pohon guna mengajak masyarakat agar bisa memberikan pelajaran penghijauan kepada anak mereka.
"Kegiatan ini merupakan wujud pendidikan kepada anak-anak sejak dini agar dapat menghargai pohon dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap keberadaan hutan. Oleh karenanya kita tampilkan ada manusia pohon dan atraksi hiburan yang mendidik anak-anak. Anak-anak ini akan membagi- bagikan bibit tanaman kepada masyarakat sepanjang Jalan M.H. Thamrin,” katanya.
Zulkifli menjelaskan bahwa ketidakmengertian anak-anak akan pentingnya hutan bagi kehidupan mereka pada masa depan bisa menyebabkan terjadinya kerusakan hutan yang ada saat ini.
"Apakah kita ingin Indonesia menjadi tandus, seperti beberapa negara di Afrika yang tandus dengan tidak adanya hutan yang bisa menampung air. Data Kementerian Kehutanan menyebutkan, selain Sumatra, hutan Kalimantan memiliki laju kerusakan yang besar, dari total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia seluas 1,08 juta hektare per tahun," katanya.
Menhut menambahkan, jika tidak ada upaya penyelamata hutan sejak dini yang melibatkan banyak pihak termasuk kalangan dunia usaha seperti PT Adaro Indonesia, bukan tidak mungkin hutan Indonesia yang masih perawan akan terus berkurang.
"Memang saya kategorikan hutan Indonesia dalam keadaan kritis, karena puluhan tahun menjadi andalan untuk pendapatan bagi negara. Dari 130 juta ha hanya 43 juta ha yang masuk dalam kategori hutan perawan," tambahnya.
Zulkifli mengatakan puncak kerusakan hutan itu mulai terjadi sekitar tahun 1999-2002, disebabkan oleh pembalakan liar, kebakaran hutan dan juga pemekaran wilayah. "Pertama tentu karena perambahan kawasan hutan tanpa izin menjadi kebun kelapa sawit, menjadi pertanian dan pertambangan gelap, yang kedua karena penebangan liar, ketiga akibat kebakaran hutan terkait dengan budaya lokal," katanya.
Sementara itu Gubernur DKI Fauzi Bowo mengaku sangat senang dengan diadakannya "festreeval" (pembagian bibit tanaman) di Jakarta. Untuk itu Pemprov DKI bersedia menggunakan area balai kota sebagai start awal.
Menurut Foke, Pemprov DKI sendiri telah aktif untuk ikut menciptakan kelestarian lingkungan dengan menambah jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dalam tiga tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta berhasil menambah ruang RTH seluas 80,89 hektare. Hal ini menunjukkan besarnya komitmen pemprov terhadap upaya penambahan RTH di ibu kota.
"Pemprov DKI sangat serius melakukan upaya penambahan RTH karena fungsi RTH sangat penting bagi kehidupan manusia.Yaitu sebagai fungsi ekologis serta fungsi tambahan sebagai fungsi sosial, ekonomi, dan estetika kota,” katanya.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011