Samarinda (ANTARA News) - Tim Search and Rescue (SAR) belum dapat memastikan ada tidaknya korban jiwa dalam peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara, Sabtu sekitar pukul 16.30 WITA.
Tim SAR dibantu petugas kepolisian dan warga setempat terus melakukan pencarian terhadap korban, demikian laporan wartawan ANTARA dari lokasi kejadian, Sabtu petang.
Dilaporkan pula, ribuan warga yang beraada di kedua ujung jembatan mulai diminta untuk menjauh dari lokasi karena dikhawatirkan dua tiang pancang jembatan yang masih berdiri itu ikut ambruk.
Tim, kata seorang petugas Tim SAR, sudah memeriksa sejumlah mobil yang mengapung dan tersangkut di rangka jembatan. Namun, tim tidak menemukan korban. Diduga pengemudi dan penumpangnya telah menyelamatkan diri.
"Jumlah korban belum bisa kami pastikan karena Tim SAR bergerak di dua ujung, yakni ujung jembatan di Kota Samarinda dan di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara," kata petugas yang berada di ujung jembatan Kota Samarinda.
Sementara itu, petugas kepolisian terlihat telah menyiapkan kantong-kantong jenazah sebagai antisipasi jika kemungkinan ditemukan adanya korban jiwa.
Jembatatan Kukar adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga mencapai 270 meter dari total panjang jembatan sekitar 710 meter.
Jembatan yang diresmikan pada tahun 2001 itu merupakan sarana penghubung utama Kota Samarinda dan Kecamatan Tenggarong Seberang, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat.
(ANT/A053*A041)
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2011