Pangandaran (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memantau aktivitas Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jumat, yang menjadi destinasi wisata saat musim libur Lebaran 2022.

Pemantauan terkait fokus kesiapan sarana prasarana, infrastruktur, serta penerapan protokol kesehatan di objek wisata.

Uu, Jumat, mengungkapkan peninjauan ini dilakukan sebagai bentuk pemantauan dan evaluasi dalam rangka menjadikan Pangandaran sebagai salah satu lokasi wisata berskala internasional di Jabar.

Menurutnya, momentum liburan Lebaran ini merupakan saat yang tepat untuk menilai progres yang sudah dilakukan, mengingat jumlah wisatawan mencapai 100.000 orang per harinya.

Baca juga: H+4 Lebaran 2022, arus kendaraan di jalur wisata Garut-Jabar lancar

Baca juga: Jika pengunjung membludak, tutup sementara objek wisata di Karawang

"Pangandaran dijadikan skala prioritas karena Pak Gubernur (Ridwan Kamil) ingin Pangandaran ini menjadi wisata internasional. Oleh karena itu kami perlu menyediakan sarana, prasarana dan infrastruktur yang memang harus disediakan," ujar Pak Uu.

Salah satu evaluasi yang akan ditindaklanjuti adalah di saat banyak orang seperti saat ini, katanya.

Dari hasil pemantauan tersebut, Uu mencatat tiga hal utama yang akan dilaporkan untuk ditindaklanjuti, yakni masalah ketersediaan lahan parkir, masalah sampah yang masih banyak berserakan, dan akses jalan pulang para wisatawan masih terhambat.

Ia memaparkan kesadaran masyarakat akan parkir dengan benar masih minim, sehingga masih ditemukan mobil-mobil terparkir di tengah jalan dan membuat kemacetan.

Selain itu, Uu mengatakan Pemda Kabupaten Pangandaran sudah menyiapkan tiga jalur alternatif untuk wisatawan pulang di libur Lebaran tahun ini, guna mengurangi kemacetan di jalur utama.

"Barusan banyak kendaraan yang parkir di tengah jalan, akhirnya mengganggu dan digeser, digotong. Itu merepotkan warga. Oleh karena itu, hal ini juga menjadi bahan evaluasi kami yang akan dilaporkan kepada Pak Gubernur," kata Pak Uu.

Kemudian juga yang menjadi permasalahan adalah akses jalan pulang. Kalau berangkat lancar, tetapi di saat pulang dari Pangandaran, selalu macet di perjalanan. "Kemarin ada yang bilang sampai 7-8 jam," ucapnya.

Oleh karena itu dipikirkan juga jalur alternatif untuk pulang, ternyata sudah dipersiapkan oleh Pemkab, tinggal mengeksekusi," katanya.

Terkait penerapan prokes, Uu mengakui bahwa wisatawan lebih longgar prokes dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap mengikuti arahan pemerintah untuk menjaga prokes, meskipun sedang berada di lokasi wisata.

Pak Uu juga melaporkan, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jabar sudah mendekati nol, tempat-tempat isolasi COVID-19 pun sudah mulai kosong.

Oleh karena itu, ia optimistis pandemi COVID-19 di Jabar akan segera berakhir.

"Kalau dari progres, diakui memang tidak seperti tahun kemarin, karena memang di sini orangnya banyak, tetapi kami punya keyakinan di Jabar pandemi akan berakhir. Apalagi barusan saya (dapat laporan) BOR sudah hampir nihil, tempat-tempat isolasi sudah kosong, kami yakin setelah lebaran tahun ini tidak akan ada lagi peningkatan," kata Uu.

Tetapi tetap prokes sebagaimana arahan Pemerintah Pusat harus tetap dilaksanakan, katanya, sekalipun di tempat wisata seperti ini. "Wisata boleh, tetapi prokes tetap dilaksanakan."

Baca juga: Kapolda: Tempat wisata di Jabar akan padat hingga H+6 lebaran

Baca juga: Ngabuburit dengan berwisata religi di masjid ikonik Jabar

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022