Yogyakarta, 26/11 (ANTARA) - Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan Saxion University, Belanda, melakukan pendalaman program "double degree" atau gelar ganda 3+1 bagi mahasiswa masing-masing universitas.
"Program 3+1 itu adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) belajar di Saxion University pada tahun keempat setelah tiga tahun kuliah di UII, begitu juga sebaliknya," kata pengelola Program Internasional UII Nihlah Ilhami di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, hal itu dimaksudkan agar ada pengakuan kredit dari universitas masing-masing, sehingga tidak perlu mengulangi materi di universitas tujuan. Selain itu, masing-masing mahasiswa juga tidak akan dikenai biaya.
"Pembicaran kerja sama antara kedua universitas sebenarnya sudah dimulai sejak awal 2011, yang dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman pada Maret 2011. Saat ini kedua universitas sedang melakukan pembahasan untuk kemudian dilanjutkan ke tahapan pelaksanaan," katanya.
Ia mengatakan respons positif juga telah ditunjukkan oleh beberapa fakultas yang ada di UII, seperti Program Studi Manajemen dan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi yang telah siap untuk menjalankan program tersebut.
"Upaya itu dilakukan UII untuk meningkatkan kualitas mahasiswa agar dapat memiliki kemampuan yang setara dengan mahasiswa universitas bertaraf internasional," kata Nihlah.
Staf Pengembangan Program Internasional UII Rebecca Meckelburg mengatakan UII berupaya meningkatkan kualitas mahasiswanya, di antaranya diwujudkan melalui gagasan kerja sama pertukaran mahasiswa dan program "double degree" dengan Saxion University.
"Gagasan itu diawali dengan diskusi bersama antara pihak Saxion University dengan UII, yang dilanjutkan dengan diskusi langsung dengan pimpinan di setiap fakultas dilingkungan UII," katanya.
Menurut dia, untuk program strata dua (S2) hingga saat ini UII masih menindaklanjuti hibah dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"UII terpilih menjadi salah satu dari lima universitas di Indonesia yang diseleksi untuk pengembangan program `double degree`," katanya.
Program itu, kata dia, terdiri atas dua macam, yakni jenjang sama dengan jurusan berbeda atau jenjang berbeda dengan jurusan yang sama.
"Waktu studi untuk program `double degree` dapat ditempuh relatif lebih singkat daripada program reguler. Selain itu, mahasiswa program `double degree` juga akan mendapatkan dua gelar ketika lulus," kata Rebecca. (B015/M008)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011