Jakarta (ANTARA News) - Berbagai persoalan yang terjadi di Ibukota seperti kemacetan lalu lintas, banjir, dan lingkungan kumuh tidak semata-mata bisa diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta semata, tapi dibutuhkan dukungan dari para cendekiawan.

"Para cendekiawan juga diharapkan berperan aktif memberikan saran kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melanjutkan pembangunan kota Jakarta ke depan," kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo saat melantik pengurus Ikatan Cendekiawan Jakarta, di Balaikota, Jumat.

Ia mengatakan, Ikatan Cendekiawan Jakarta merupakan wadah para tokoh dan pakar untuk berpartisipasi melalui kajian, penelitian, saran dan masukan mengenai masalah yang ada di Ibukota.

"Diharapkan cendekiawan dapat dijadikan lokomotif dalam menggerakkan dan menyalurkan aspirasi masyarakat Jakarta," ujarnya.

Di tengah persoalan yang dialami serta berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi yang tidak mengenal batas, lanjut Foke, tentunya Pemprov DKI Jakarta akan banyak membutuhkan masukan positif untuk mencari jalan keluar.

"Cendekiawan juga dapat merespon pembangunan yang ada di Jakarta," katanya.

Foke berharap agar para cendekiawan di Jakarta memiliki daya tanggap, kemampuan analisis yang tepat, serta memahami karakteristik.

"Para cendikiawan harus paling tahu dan cerdas melakukan analisis dan penelitian terhadap masalah-masalah yang ada di Jakarta," ujarnya.

Namun, diharapkan pula cendekiawan DKI Jakarta tidak hanya mampu berkiprah di ibu kota saja, tetapi juga mempu memberikan kontribusi bagi Indonesia.

"Jangan hanya terfokus pada masalah lokal saja, tetapi juga bisa memberikan kontribusi pada level nasional dengan memperhatikan aspek kepakaran," ungkapnya.

Sementara Ketua Ikatan Cendekiawan Jakarta, Amsani Idris mengatakan, Ikatan Cendekiawan Jakarta dibentuk untuk memberikan kontribusi terhadap masyarakat dan Pemprov DKI.

" tentu akan memberikan masukan terhadap penyelesaian berbagai persoalan di Jakarta. Mulai dari masalah pendidikan, sosial, dan masalah lainnya," ujarnya.
(ANT-306/R021)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011