Bandarlampung (ANTARA News) - Minat mahasiwa Universitas Bandarlampung (UBL) untuk mempelajari jurnalistik kantor berita cuku tinggi.

Salah satu staf pengajar Jurusan Komunikasi FISIP UBL, Hedi Marjoni saat berkunjung ke redaksi Kantor Berita ANTARA Biro Lampung di Bandarlampung, Jumat, mengatakan, selama ini mahasiswa hanya tahu kinerja jurnalistik bagi media cetak dan elektronik yang mengenal batas "deadline".

Sedangkan dalam kantor berita, dia melanjutkan, tidak dikenal sistem "deadline", namun dituntut pembuatan berita dengan akurasi dan tingkat kecepatan yang tinggi.

Dia juga menyatakan, masih banyak mahasiswa di kampusnya yang tidak memahami pola kerja wartawan sebuah kantor berita, bahkan fungsi kantor berita itu sendiri.

"Selama ini kita hanya tahu ANTARA sebagai kantor berita Indonesia karena mengisi Teka-teki silang," kata dia bercanda.

Menurut dia, sebagai kantor berita, ANTARA memiliki peran vital dalam membangun iklim pers yang kondusif dan bertanggungjawab di Indonesia.

Hal itu terungkap saat puluhan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Bandarlampung mengunjungi kantor biro Lampung LKBN ANTARA, Jumat siang.

Kunjungan tersebut untuk memberikan wawasan terhadap mahasiswanya tentang kinerja sebuah kantor berita.

Kepala Biro LKBN ANTARA Lampung M Tohamakhsun mengatakan, sebagai sebauah kantor berita, ANTARA dituntut untuk membuat berita yang cepat, akurat, dan penting.

"Kita memiliki visi untuk menjadi kantor berita kelas dunia yang bersaing dengan kantor berita negara lain, artinya kecepatan dan akurasi menjadi hal mutlak," kata dia.

Menurut dia, sebagai kantor berita, ANTARA berkewajiban menyalurkan informasi dan foto terhadap seluruh pelanggannya, yang sebagian besar media massa.

Mahasiswa yang mengikuti acara tersebut tampak antusias dalam menanyakan hal-hal yang menyangkut kinerja LKBN ANTARA.

Sebagian dari mereka menanyakan tentang bagaimana standar foto yang dapat dimuat di galeri foto ANTARA, dan trik membuat foto yang baik sesuai dengan kaidah foto jurnalistik.
(ANT-046/M019) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011