Bogor (ANTARA News) - Hujan yang turun di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11) malam menyebabkan longsor yang menewaskan dua orang.
Longsor terjadi di pemukiman warga RT 3/RW 6 Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Selain merusak lima rumah, juga membuat tiga orang warga mengalami luka ringan dan shock.
"Korban bernama Galih (18) dan Adit (9). Mereka tertimbun longsor yang terjadi sekitar pukul 21.30 WIB," kata Ervita anggota Polisi Masyarakat setempat, di Bogor, Jumat.
Korban tertimbun selama hampir 12 jam lamanya, tanah yang labil serta hujan yang mengguyur menyebabkan proses evakuasi terhambat.
Pertugas gabungan Taruna Siaga bencana (Tagana), Pemadam Kebakaran, Polisi, TNI dibantu warga terus mencoba mengevakuasi keduanya. Hingga pukul 09.30 WIB, Galih berhasil dievakuasi.
Isak tangis mewarnai proses pemandian jenazah, sementara petugas masih terus melakukan evakuasi hingga pukul 09.55 WIB, jenazah Adit berhasil ditemukan dan dievakuasi.
"Kita kesulitan melakukan pencarian, tanahnya labil, longsor sering terjadi. Jadi perlu kehati-hatian," kata Djaya Komandan Regu Pemadam Kebakaran Kota Bogor.
Menurut Lukman, paman korban, peristiwa terjadi malam setelah hujan deras mengguyur wilayah Bogor.
Kedua keponakannya tersebut sebelum malam kejadian tengah menonton di lantai bawah rumahnya.
"Di rumah ada lima orang, Nana, Poppy dan Dian ada di lantai atas. Adit dan Galih ada di lantai bawah, mereka lagi nonton," kata Lukman.
Lukman menyebutkan longsor terjadi setelah hujan berhenti. Kejadian yang tiba-tiba tanpa disadari pemilik rumah.
"Sebelum longsor sudah terdengar bunyi gemuruh tanah mau amblas. Tapi karena di dalam cuma perempuan jadi tidak sigap," kata Lukman.
Nana (80), Poppy (13) dan Dian (35) juga tertimpa longsor, namun ketiganya berhasil dievakuasi pada malam itu juga. Sementara dua korban karena posisinya dilantai bawah jadi sulit dilakukan evakuasi.
Hingga pukul 10.00 WIB, ke dua korban sudah ditemukan, dan dibantu oleh warga keduanya dimandikan dan dikafani di mesjid tidak jauh dari dekat rumah.
"Saya tidak kuat melihat jenazahnya. Biar warga yang urus pemandiannya. Nanti akan dimakamkan di pemakaman warga," katanya.
Lukman mengatakan, keluarga sangat shock dengan peristiwa tersebut. Ayah maupun ibu korban tidak sanggup menyaksikan anaknya terbujur kaku. Adit yang masih duduk di kelas tiga SD Negeri Ciwaringin tewas tertimbun longsor sedalam tiga meter.
Menurut Lukman, lokasi tempat tinggalnya yang berada di pinggir sungai Cipakancilan anak sungai dari sungai Cisadane sering terjadi longsor kecil.
"Longsor-longsor kecil sering terjadi, tapi belum pernah sebesar ini sampai memakan korban," katanya.
Selain menewaskan dua orang, longsor juga merusak empat rumah warga sehingga membuat empat kepala keluarga mengungsi akibat rumah mereka yang hancur ditimbun tanah.
Untuk sementara waktu, empat kepala keluarga tersebut diungsikan di Mushola Al Barokah berjarak tidak jauh dari lokasi longsor.
(T.KR-LR/B/T004/T004)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011