London (ANTARA News) - Pasar saham Eropa ditutup sebagian besar lebih rendah pada Kamis, tergelincir kembali dari "technical rebound" moderat yang dibuat karena sebuah survei kuat kepercayaan bisnis Jerman membantu sentimen di tengah kegelapan utang zona euro.

Dealer mengatakan, investor menunggu penuh harap tetapi tidak mendapat petunjuk yang jelas dari pertemuan sebuah para pemimpin Prancis, Jerman dan Italia, setelah lelang obligasi Jerman yang gagal pada Rabu mengguncang kepercayaan di ekonomi terbesar Eropa yang berstatus "safe haven", lapor AFP.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy ingin Kanselir Jerman Angela Merkel menjatuhkan penolakannya untuk mengizibkan Bank Sentral Eropa (ECB) menjadi "lender of last resort" bagi negara-negara zona euro yang lebih lemah, tetapi sekali lagi gagal untuk mendapatkan tindakan apapun.

"Presiden Prancis baru saja menggarisbawahi bahwa Bank Sentral Eropa independen," kata Merkel setelah pertemuan itu.

"Kami bertiga mengatakan bahwa dengan menghormati independensi institusi ini, orang harus menahan diri dari tuntutan positif atau negatif dari ECB," Sarkozy menambahkan.

Dengan tidak adanya terobosan apapun, pasar dibiarkan hanya dengan indeks sentimen bisnis yang dipantau ketat lembaga ekonomi Ifo, yang naik menjadi 106,6 pada November dari 106,4 pada Oktober, kenaikan pertama dalam empat bulan dan bertentangan dengan perkiraan analis untuk jatuh.

"Ekonomi Jerman masih berkinerja relatif baik meskipun ada gejolak internasional," kata Presiden Ifo Hans-Werner Sinn.

Pasar AS ditutup pada Kamis untuk liburan Thanksgiving, setelah membukukan kerugian berat pada Rabu, yang berarti investor hanya bisa fokus pada berita Eropa untuk petunjuk mereka.

Di London, indeks FTSE-100 dari perusahaan utama ditutup 0,24 persen pada 5.127,57 poin. Di Paris, indeks CAC-40 itu hampir tidak berubah pada 2.822,25 poin, sementara di Frankfurt indeks DAX 30 turun 0,54 persen menjadi 5.428,11 poin.

Milan datar dan Madrid turun 0,23 persen setelah perdagangan berombak.

Euro terus melemah menjadi 1,3327 dolar, dari posisi terendah baru enam minggu 1,3316 dolar, berderak setelah penjualan obligasi 10-tahun Jerman lesu dengan tawaran hanya 3,9 miliar euro untuk enam miliar euro obligasi 10-tahun yang ditawarkan.

Analis mengatakan hasil itu memicu kekhawatiran bahwa investor kini berpaling dari apa yang telah dinilai sebagai aset teraman di zona euro.

Michael Hewson dari CMC Markets mengatakan, hasilnya "mengirim ketakutan menggigil melalui Eropa karena investor melihat tanda-tanda pertama bahwa Jerman menunjukkan tanda-tanda awal penularan dari krisis utang Eropa."

"Penularan secara perlahan menyeret beberapa negara yang paling aman ke krisis utang," kata Jonathan Bristow, seorang broker di Valbury Capital.

"Jika para pemimpin zona euro tidak memutarnya segera, krisis global ini akan berpegang pada negara-negara yang sangat diperlukan untuk mendapatkan kita keluar dari itu."

Euro mendapatkan kenaikan pada awal karena data Jerman menjadi di atas 1,34 dolar, tetapi kemudian jatuh kembali setelah Merkel menegaskan lagi bahwa ECB harus tetap pada tugas utamanya, mengendalikan inflasi, bukannya membantu keluar negara-negara zona euro lemah yang telah mencemooh aturan fiskal blok itu, kata analis.

Sebuah lonjakan tajam dalam biaya pinjaman Italia menambah suasana negatif, dengan bunga (imbal hasil) obligasi pemerintah 10-tahun melonjak kembali di atas 7,0 persen, tingkat akhir yang dianggap tidak berkelanjutan.

"Para pemimpin Eropa berjanji hari ini untuk koordinasi yang lebih baik dari kebijakan ekonomi zona euro, dengan kata lain pada jangka menengah keputusan yang dihasilkan dalam jangka panjang," kata Patrick Jacq, penyiasatutang di bank BNP Paribas.

"Namun, pasar mencari solusi jangka pendek dan pada dasarnya untuk peran yang lebih besar bagi ECB. Pertemuan ini agak mengecewakan," katanya menambahkan.

Dalam tanda baru lain bahwa semua tidak baik di antara seputar negara zona euro, Fitch memangkas peringkat utang penerima bailout Portugal menjadi berstatus sampah (junk-bond) di `BB+`, menyalahkan tingkat tinggi dari utang dan prospek ekonomi lemah.

Dalam perdagangan Asia Kamis sebelumnya, Tokyo turun 1,80 persen karena mengejar ketinggalan kerugian kawasan pada Rabu ketika Tokyo tutup untuk libur publik. Hong Kong naik 0,40 persen, Shanghai naik 0,10 persen, tetapi Sydney tergelincir 0,17 persen. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011