Dalam perdagangan sore, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik 58 sen menjadi 107,60 dolar AS per barel.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk Januari, menambahkan 69 sen menjadi 96,86 dolar AS per barel.
"Kami masih melihat beberapa konsolidasi di sini dengan pasar berhenti karena sebagian pemain di Amerika Serikat tidak hadir sehubungan libur panjang akhir pekan," kata analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov, lapor AFP.
Pasar juga mendapat dukungan dari laporan persediaan mingguan AS, yang menunjukkan penurunan lebih besar dari yang diperkirakan dalam cadangan minyak mentah pekan lalu.
"Laporan persediaan AS menunjukkan penurunan stok minyak mentah dan itu telah mendukung harga minyak," kata Victor Shum, prinsipal senior konsultan energi Purvin and Gertz di Singapura.
Cadangan minyak mentah AS turun 6,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 18 November, mengindikasikan penguatan permintaan dan dibandingkan dengan ekspektasi pasar untuk naik 300.000 barel, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.
Harga jatuh pada Rabu karena penjualan obligasi Jerman yang lesu mendorong krisis utang Eropa ke kedalaman baru dan setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur merosot di konsumen energi utama global China.
Mata uang AS yang lebih kuat juga mendorong harga lebih rendah, karena membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang memegang mata uang lemah.
Aktivitas manufaktur China merosot ke tingkat terendah dalam 32 bulan pada November, raksasa perbankan HSBC mengatakan pada Rabu, memperbarui kekhawatiran bahwa kekuatan Asia itu kehilangan tenaga di tengah kesulitan ekonomi global.
Indeks pembelian manajer awal HSBC (PMI) turun menjadi 48 pada November - terendah sejak Maret 2009 - dibandingkan dengan 51 pada bulan sebelumnya, HSBC mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Angka di atas 50 mengindikasikan sektor ini mengalami pertumbuhan, sementara angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011