Berdasarkan pantauan ANTARA di Gerbang Tol (GT) Merak-Tangerang, Cilegon, Banten, terjadi kepadatan arus lalu lintas yang diakibatkan arus balik pemudik dari Sumatera menuju Jawa, tepatnya dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak.
Meskipun demikian, kepadatan yang terjadi tidak menimbulkan kemacetan dan masih terkendali.
Baca juga: Wakapolri: Kepadatan di Tol Trans Sumatera dan Tangerang-Merak normal
Berdasarkan akumulasi harian jumlah penumpang angkutan Lebaran 2022, Humas ASDP Bakauheni Syaiful Harahap mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan signifikan pada jumlah perjalanan, penumpang, dan kendaraan yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak pada periode Rabu (4/5) pukul 08.00 WIB hingga Kamis (5/5) pukul 08.00 WIB.
ASDP Indonesia Ferry mencatat 121 perjalanan dalam periode tersebut sehingga menjadi 7 perjalanan lebih banyak apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya, yakni Selasa (3/5)-Rabu (4/5) pada rentang pukul yang sama.
Baca juga: Penumpang arus balik dari Sumatera ke Jawa terus meningkat
"Jumlah penumpang pada periode Rabu-Kamis mencapai 68.917 orang dengan 15.044 unit kendaraan. Sedangkan, pada periode Selasa-Rabu, jumlah penumpang adalah 42.165 orang dengan 8.914 unit kendaraan," ucapnya.
Hal tersebut selaras dengan yang telah disampaikan Wakapolri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono bahwa terjadi peningkatan jumlah mobilisasi kendaraan cukup signifikan, yakni dari yang semula berjumlah 8.000 unit kendaraan pada tanggal 3 Mei 2022 menjadi 15.000 unit kendaraan pada tanggal 4 Mei 2022.
Baca juga: 42.165 penumpang lintasi Pelabuhan Bakauheni
Oleh karena itu, Gatot Eddy mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dengan kepolisian dalam rekayasa lalu lintas serta memantau peta digital untuk menghindari wilayah yang sedang terjadi kepadatan.
"Kepada para pemudik yang akan kembali ke Jawa bisa mematuhi aturan-aturan yang ada dan mengetahui info terbaru melalui media sosial, media mainstream, dan sebagainya. Bahkan, melihat peta-peta digital di mana daerah-daerah yang macet agar bisa dihindari," tuturnya.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022