Pyongyang (ANTARA News) - Angkatan bersenjata Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) pada Kamis mengecam latihan perang anti-Korea Utara Korea selatan sebagai provokasi baru bagi Pyongyang, kata kantor berita resmi KCNA.
Pihak militer Korea Selatan melakukan latihan perang besar-besaran di lima pulau dan perairan di sekitar Laut Barat pada Rabu, sebagai peringatan ulang tahun pertama pemboman artileri terhadap Pulau Yeonpyeong yang dilakukan oleh Korea Utara.
Menurut satu laporan yang dikeluarkan oleh Komando Tertinggi Tentara Rakyat Korea Utara, latihan Seoul itu menunjukkan bahwa mereka tidak belajar "dari pelajaran mengenai ulang tahun pertama penembakan itu."
Latihan itu adalah "provokasi politik dan militer baru untuk tentara dan rakyat Korea Utara," katanya.
Selain itu, laporan tersebut menyatakan penembakan terhadap Pulau Yeonpyeong tahun lalu adalah "langkah pertahanan diri yang sah terhadap provokator," dan pasukan angkatan bersenjata revolusioner Korea Utara "dalam kesiapan penuh untuk pertempuran yang menentukan untuk melawan setiap provokasi militer."
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan sebelumnya bahwa latihan itu dimaksudkan untuk "menunjukkan tekad kita untuk melakukan serangan balasan terhadap pasukan asing, serta sumber provokasi jika Korea Utara melakukan provokasi lain secara sembrono."
Menurut JCS, senjata mesin K-9, sebuah kapal perusak 4.500 ton, satu radar berburu artileri dan jet tempur KF-16 dikerahkan dalam latihan sehari itu.
Menurut laporan AFP, pihak militer Korea Utara juga mengancam akan melepaskan "tembakan ke laut" Korea Selatan jika pelatihan pada masa-masa mendatang melanggar wilayahnya.
Komando tertinggi militer Korea Utara mengatakan pelatihan militer besar, yang dilakukan oleh Korea Selatan, Rabu, itu merupakan provokasi politik dan aksi militer terbaru.
"Kalau mereka berani menghina martabat kami lagi dan jika laut, udara atau tanah kami dilanggar oleh sebuah peluru atau bom, tembakan di laut pada Yeonpyeong akan menyebar menjadi lautan api di Wisma Biru presiden," katanya.
Korea Utara melepaskan tembakan ke Yeonpyeong, yang terletak di dekat perbatasan Laut Kuning pada 23 November tahun lalu. Juru bicara itu mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan untuk membalas latihan militer artileri yang dilakukan oleh Korea Selatan di pulau itu --yang menyisakan selongsong peluru di kawasan maritim Korea Utara.
Serangan langsung pertama ke kawasan penduduk sipil sejak Perang Korea periode 1950-1953 itu mengakibatkan dua tentara dan dua warga sipil tewas serta memicu kemarahan Korea Selatan, demikian Xinhua-OANA.
(Uu.H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011