"Berdasarkan kesepakatan dalam pertemuan kami dengan delapan kelompok nelayan se-eks Kota Administratif Cilacap, prosesi Gelar Budaya Sedekah Laut tahun ini akan diselenggarakan pada hari Jumat Kliwon, 23 Desember 2011," kata Kepala Dinbudpar Cilacap, Imam Yudianto, di Cilacap, Kamis.
Secara umum, kata dia, penyelenggaraan Gelar Budaya Sedekah Laut kali ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Akan tetapi, lanjutnya, Dinparbud Cilacap berupaya mengemas agenda tahunan ini agar bisa menarik kunjungan wisatawan.
Menurut dia, pihaknya akan mendatangkan kereta kencana dari Keraton Surakarta untuk ditumpangi Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji yang memerankan sosok Adipati Cakrawerdaya III (Bupati Cilacap ke-3).
Dia mengakui, sosok Adipati Cakrawerdaya III dalam prosesi sedekah laut dua tahun terakhir tidak lagi diperankan oleh seorang aktor yang ditunjuk langsung oleh Bupati Cilacap pada malam "tirakatan" atau tasyakuran yang dilaksanakan sebelum pelarungan sesaji.
"Dalam Sedekah Laut mendatang, kami juga akan menambah sejumlah kegiatan pendukung berupa atraksi kesenian. Kalau prosesinya tetap seperti biasa karena menyesuaikan pakem yang ada," katanya.
Terkait hal itu, dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengalokasikan dana sekitar Rp100 juta guna menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Kendati demikian, menurut dia, pihaknya saat ini masih berupaya mencari sponsor untuk ikut serta mendanai sejumlah acara pendukung termasuk pementasan wayang kulit di setiap kelompok nelayan.
"Kemarin memang ada sponsor yang datang untuk menawarkan kerja sama, namun belum ada kesepakatan," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengundang sebanyak 25 biro perjalanan wisata untuk menyaksikan prosesi Gelar Budaya Sedekah Laut tersebut.
Menurut dia, kedatangan biro perjalanan tersebut diharapkan dapat turut memromosikan berbagai potensi wisata di Kabupaten Cilacap khususnya kawasan Pantai Indah Teluk Penyu yang dijadikan sebagai lokasi Gelar Budaya Sedekah Laut.
Seperti diketahui, kegiatan "sedekah laut" merupakan tradisi tahunan yang sudah berlangsung sejak zaman pemerintahan Adipati Cakrawerdaya III pada tahun 1817.
Dalam hal ini, Sosok Adipati Cakrawerdaya III memerintahkan nelayan untuk menggelar sedekah laut sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya selama ini.
Sesaji yang dibawa nelayan dalam prosesi sedekah laut, dilarung di perairaan Pulau Majeti, sebelah selatan Pulau Nusakambangan.
Tradisi tersebut sempat terhenti dan dihidupkan kembali semasa Bupati Poedjono Pranjoto pada tahun 1982 hingga sekarang.
(U.KR-SMT/F002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011