Jakarta (ANTARA News) - "Saya sesalkan statemen yang mencemarkan nama saya dan keluarga saya," kata Sekretaris Kabinet (Seskab), Sudi Silalahi, di depan anggota Komisi II DPR di DPR, Jakarta, Kamis.
Bahkan, ia menegaskan, ada indikasi rekayasa dalam pemuatan surat yang ditulisnya, yang tembusannya hanya ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kehadiran Sudi di Komisi II DPR itu untuk memenuhi undangan Komisi II DPR guna menjernihkan kemelut seputar surat yang ditulisnya terkait dengan rencana renovasi Gedung Kedutaan Besar RI (KBRI) di Seoul, Korea Selatan.
Dalam kesempatan itu, Sudi membeberkan dua fakta, antara surat yang asli, yang tembusannya hanya ditujukan kepada Presiden, dan surat yang dinilainya palsu, yang akhirnya beredar ke media massa.
Sudi mengatakan, sudah menjelaskan fakta-fakta pemalsuan itu kepada polisi dan menyerahkan polisi yang menentukan mana surat yang asli, dan mana yang palsu.
Sudi menambahkan bahwa cap (stempel) di antara dua surat itu juga mempunyai karakteristik yang berbeda dalam tebal tipisnya. "Biarlah laboratorium polisi yang menilai," katanya.
Sudi mengatakan, surat yang dipalsu itu sangat misterius. Dia mengatakan, semua itu ada maksud-maksud rekayasa, sehingga surat itu sampai bisa tampil ke media massa.
Sudi dalam forum itu menghadapi 14 pertanyaan dari anggota Komisi II DPR. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006