Banjarmasin (ANTARA News) - Walikota Banjarmasin, Haji Yudhi Wahyuni mengungkapkan sebanyak 57.853 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 36,91 persen warga Kota Banjarmasin yang tercatat sekitar 700 ribu jiwa hidup memprihatinkan. Mereka yang 36,91 persen yang hidup memprihatinkan tersebut hasil pendataan keluarga tahun 2007, mereka itu termasuk keluarga pra sejahtera (KS) 1, katanya saat lokakarya persiapan pembentukan pusat pemberdayaan keluarga (Posdaya) di 10 kelurahan di Banjarmasin, Rabu. Menurut Walikota Banjarmasin, jumlah warga yang memprihatinkan tersebut diperkirakan akan terus bertambah, seiring terjadinya krisis keuangan global yang berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran sebagai dampak kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa perusahaan Banjarmasin. Melihat keadaan demikian, tambahnya, perlu upaya nyata dan perhatian untuk memperbaiki keadaan semacam ini dimana komponen-komponen masyarakat yang memiliki kewenangan dan akses dapat berbuat banyak untuk mengatasinya. Pemerintah dan masyarakat kini harus berpihak kepada masyarakat terutama dalam upaya membantu keluarga pra KS dan KS 1 yang rentan terhadap permasalahan sosial dan ekonomi seperti yang dilakukan Lembaga Bina Bakti Taruna (LB2T) Kalsel ini yang berkreatif membentuk Posdaya. Sementara Ketua LB2T, Yuherli melaporkan bahwa pembentukan Posdaya diperuntukan bagi wilayah dengan kehidupan sosial ekonominya lemah, yang nantinya masyarakat diajak bergabung dalam suatu proses pemberdayaan bersama pada Posdaya tersebut. Menurutnya ada 10 kelurahan sasaran sebagai lokasi Posdaya di lima kecamatan Kota Banjarmasin, yaitu Kelurahan Belitung,Kuin Cerucuk, Sungai Bilu, Pemurus Luar, Alalak Utara, Pangeran, Pemurus Baru, Tanjung Pagar, dan kelurahan Teluk Dalam serta Kelurahan Kelayan Luar.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009