London (ANTARA News) - Barcelona melakukan langkah panjang pada perempatfinal pertandingan Liga Champions ketika membukukan kemenangan 2-1 lawan Chelsea yang main hanya dengan 10 orang nyaris sepanjang pertandingan di Stamford Bridge, Kamis dini hari WIB. Pemain terbaik Afrika, Samuel Eto`o, membukukan angka kemenangan itu pada menit ke-80 dan karena kepiawaian penjaga gawang Chelsea, Peter Cech serta kapten John Terry lah yang membuat Barcelona tidak sempat membukukan tiga atau bahkan empat gol pada menit-menit akhir pertandingan. Barca, yang dikalahkan Chelsea pada pertandingan sistem gugur yang sama pada musim lalu, mendominasi penguasaan bola, kendati sebelum pemain asal Spanyol Asier Del Horno, yang menempati posisi bek kiri, dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-37 akibat pelanggaran keras atas pemain remaja dari Argentina, Lionel Messi. Chelsea mencoba melakukan tekanan kendati beberapa kesempatan mereka terbengkalai pada babak kedua dan bahkan mendapat hadiah satu gol ketika pemain tengah Thiago Motta menjebolkan bola ke gawang sendiri saat datang umpan lampung hasil tendangan bebas Frank Lampard pada menit ke-59. Namun satu gol bunuh diri lainnya akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-71 ketika Terry melakukan sundulan ke dalam gawang sendiri saat bola hasil tendangan bebas Ronaldinho melayang ke dekatnya. Eto`o menjadi pahlawan Barca ketika menciptakan golnya yang ke- 300 dalam kompetisi elit Eropa, saat tembakannya pada menit ke-80 membuahkan angka kemenangan bagi timnya. Kekalahan itu merupakan kekalahan yang pertama di kandang sendiri bagi bagi Chelsea dalam dua tahun ini dan tim itu sekarang harus mendaki tinggi dalam usaha mereka masuk ke pertandingan delapan besar, saat bertandang pada pertandingan kedua di Nou Camp pada 7 Maret. Kartu merah Pertandingan itu berlangsung keras dalam tempo tinggi dan para pemain dari kedua kesebelasan memperagakan permainan teknik tinggi. Akhirnya momen dramatis terjadi pada babak pertama, ketika pada menit ke-37 Asiel del Horno melakukan kekerasan terhadap Messi di dalam kotak pertahanan Chelsea. Setelah sebelumnya terjadi perselisihan antara pemain dengan wasit yang memimpin pertandingan dari Norwegia, Terje Hauge, akhirnya wasit menjatuhkan kartu merah kepada pemain tuan rumah itu, sedangkan pelatih Jose Mourinho mengatakan hal itu merusak nilai permainan dan tidak sepantasnya terjadi. Tidak dapat dipungkiri lagi, Del Horno, bermain orang bukan bermain bola, namun dalam gerak ulang televisi terlihat ia mencoba menghindari pemain Argentina itu, yang ambil kesempatan dalam situasi itu, yang secara teaterikal bergulung ke tanah setelah ia jatuh. "Anak itu (Messi) tidak hanya seorang pemain bola yang amat baik. Ia melompat, ia membuat persentuhan dengan Del Horno, sehingga wasit mengeluarkan kartu merah. Ia bergulung, bergulung dan bergulung. Sebenarnya kartu merah tidak harus keluar," kata Mourinho pada Sky TV, seperti dikutip Reuters. "Permainan jadi berubah sama sekali. Sebelum turun kartu merah permainan benar-benar murni, 11 lawan 11, dan kedua tim tampil bagus, mengeluarkan taktik dengan berpikir, tidak banyak melakukan kesalahan, tidak banyak kesempatan tapi permainan teruka," katanya. "Setelah itu permainan jadi tidak berarti. Saya katakan, saya amat bangga dengan pemain saya, mereka bermain sepenuh hati," katanya. Korbankan Cole Mourinho, dikenal amat taktis dalam menempatkan para pemain di lapangan, setelah jatuh kartu merah dengan cepat memasukkan Geremi untuk menempati sayap kiri, menggantikan dan mengorbankan Joe Cole yang sebelumnya aktih di lini tengah. Barca mengembangkan permainan setelah mendapat tekanan Chelsea pada babak pertama, sehingga beberapa kali mendominasi pertandingn dengan Ronaldinho sebagai motor serangan dan Deco memberi inspirasi dari lini tengah. Tendangan bebas yang dilakukan Ronaldinho tidak saja mengarahkan serangan sehingga lahir gol pertama mereka, tapi masuknya pemain pengganti Henrik Larsson 10 menit menjelang pertandingan bubar, membuat tekanan semakin keras. Larsson, yang mendapat bola, membangun serangan dari lini bawah dan hasil operannya kepada Rafael Marquez amat bermanfaat karena pemain ini dengan kejeliannya mengirimkan bola kepada Eto`o sehingga gol kemenangan lahir. Gol kemenangan itu membangun semangat Barcelona dalam melanjutkan pertandingan kedua bulan depan di Spanyol. "Sekarang apa yang akan kami lakukan di Barselona?" kata Mourinho, "Apakah kami bisa mengatasi situasi sulit sekarang atau kami hanya melakukan perjalanan enak ke tempat yang indah?" Hasil pertandingan: Chelsea 1 Pencetak gol: Thiago Motta (59 bunuh diri) Kartu merah: Asier del Horno (37) Barcelona 2 Pencetak gol John Terry (71 bunuh diri), Samuel Eto`o (80) Setengah main: 0-0 Chelsea: 1-Petr Cech; 20-Paulo Ferreira, 6-Ricardo Carvalho, 26-John Terry (c), 3-Asier del Horno; 22-Eidur Gudjohnsen, 4-Claude Makelele, 8-Frank Lampard; 10-Joe Cole (14-Geremi (40)), 9-Hernan Crespo (15-Didier Drogba (46)), 16-Arjen Robben (24-Shaun Wright-Phillips (78)) Barcelona: 1-Victor Valdes; 23-Oleguer, 5-Carles Puyol (c), 4-Rafael Marquez, 12-Giovanni van Bronckhorst (16-Silvinho (69)); 20-Deco (24-Andres Iniesta (85)), 15-Edmilson, 3-Thiago Motta (7-Henrik Larsson (66)); 30-Lionel Messi, 9-Samuel Eto`o, 10-Ronaldinho Wasit: Terje Hauge (Norwegia). (*)
Copyright © ANTARA 2006