Menyasar sembilan objek yang merupakan daya tarik wisata
Kudus (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat pemantauan di sejumlah objek wisata selama libur Lebaran belum menemukan pelanggaran protokol kesehatan, kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrikah.
"Pemantauan dilakukan mulai dari tanggal 1, 3 dan 4 Mei 2022 dengan menyasar sembilan objek yang merupakan daya tarik wisata di Kabupaten Kudus," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah di Kudus, Kamis.
Dari sembilan objek wisata tersebut, kata dia, tercatat empat objek wisata tutup, sedangkan lima objek wisata lainnya masih sepi pengunjung.
Ia mencatat objek wisata yang buka tersebut memang menyediakan tempat cuci tangan dan petugas yang mengecek suhu tubuh setiap pengunjung di pintu masuk juga tersedia.
Baca juga: Pospam Lebaran di Kudus siapkan 1.426 dosis vaksin
Baca juga: Pospam Lebaran di Kudus dilengkapi fasilitas vaksinasi COVID-19
Pengelola objek wisata juga menyediakan pos pemantau prokes dan peralatan untuk menyampaikan imbauan terhadap pengunjung agar tertib prokes juga tersedia.
Sementara ketersediaan barcode pedulilindungi, kata dia, hampir semua objek wisata yang menjadi sasaran pemantauan memang menyediakan. Akan tetapi, ada yang belum diaktifkan, sehingga pengelola diminta untuk mengaktifkannya.
Rekomendasi lainnya terhadap pengelola objek wisata, yakni penambahan poster atau spanduk imbauan prokes atau memperbanyak speaker agar saat menyampaikan imbauan didengar semua pengunjung, serta memberi tanda jarak pada tempat duduk.
Dari sejumlah objek wisata, kata dia, tercatat tidak ada kegiatan pentas seni. Kalaupun ada, sesuai surat edaran sebelumnya diminta untuk meminta izin kepada Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) setempat agar bisa dipantau.
Terkait dengan kegiatan syawalan, imbuh dia, untuk saat ini yang menggelar acara secara resmi baru tradisi Bulusan di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus.
"Kami juga tidak memungkiri ada yang menggelar tradisi syawalan secara mandiri atau spontanitas dilakukan oleh masyarakat. Karena sudah menjadi tradisi, tentunya liburan Lebaran di sejumlah objek wisata ramai pengunjung," ujarnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga: Penyaluran BLT pekerja rokok di Kudus diprediksi setelah Lebaran
Baca juga: Museum Kretek Kudus masih dipadati pengunjung
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022