Pantauan Antara hingga Rabu malam menunjukkan arus kendaraan dari arah Bandung ke Cianjur padat, sehingga petugas di masing-masing pos pam melakukan penyekatan dan rekayasa arus sebagai upaya antisipasi kemacetan yang sempat terjadi satu hari sebelumnya.
Baca juga: Arus ke Bogor dialihkan, Polres Cianjur tutup jalur menuju Puncak
Kendaraan dengan tujuan Cianjur, direkayasa menjadi dua jalur karena ekor antrean lebih dari 8 kilometer, sedangkan menuju Bandung hanya satu jalur agar antrean dapat terurai, bahkan penyekatan di sejumlah titik rawan seperti pertigaan menuju tempat wisata Poklan, wisata air Jangari, rumah makan dan pertigaan Pasar Cirajang dipagar betis petugas.
Upaya tersebut cukup optimal mengurai antrean kendaraan yang sempat terhenti selama beberapa menit. Sedangkan dari arah Cianjur menuju Bandung mulai lancar, pengendara dapat melajukan kendaraan dengan kecepatan normal.
Baca juga: Polisi berlakukan satu arah jalan menuju Bogor urai kemacetan
Kepala Pos Pam 12 Haurwangi AKP Eri Erianto mengatakan antrean kendaraan dengan laju tersendat hanya terjadi di jalur utama Cianjur-Ciranjang diduga akibat pintu perlintasan kereta api di Jalan Raya Cipeuyeum, area rumah makan dan Pasar Ciranjang.
"Untuk mengantisipasi macet total, kami melakukan penyekatan di sejumlah pertigaan, depan rumah makan dan Pasar Ciranjang serta menerapkan sistem dua jalur untuk kendaraan arah Cianjur dari Bandung dan sebaliknya hanya satu arah," katanya.
Untuk mencegah terus meningkatnya volume kendaraan pemudik yang hendak kembali ke kota asal melalui jalur Cianjur-Puncak, pihaknya mengarahkan pengendara untuk mengambil jalur alternatif Jonggol karena jalur utama Puncak padat.
Baca juga: Pemudik Lebaran tujuan balik mulai melintas di jalur utama Cianjur
"Kami arahkan pemudik dengan tujuan balik ke Jabodetabek untuk menghindari jalur Puncak karena sudah terjadi antrean sejak Rabu petang. Mereka kami arahkan ke jalur Jonggol agar tidak terjebak kemacetan di jalur utama Puncak-Cianjur," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022