Kekhawatiran makro tetap di kursi pendorong dan karena data fundamental sedikit lebih lemah, menekan ke bawah pada kenaikan harga minyak.
Singapura (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah dunia turun diperdagangan Asia, Rabu, karena data pertumbuhan Amerika Serikat melemah dan kekhawatiran utang di Eropa menekan pasar, kata para analis.
Kontrak utama minyak mentah light sweet di New York untuk pengiriman Januari jatuh 1,08 dolar AS menjadi 96,93 dolar AS per barel pada sore hari.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari turun 91 sen menjadi 108,12 dolar AS per barel.
Pasar minyak mentah tertekan oleh kekhawatiran atas situasi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa, kata Barclays Capital dalam sebuah laporan.
"Kekhawatiran makro tetap di kursi pendorong dan karena data fundamental sedikit lebih lemah, menekan ke bawah pada kenaikan harga minyak," katanya.
Departemen Perdagangan AS pada Selasa menurunkan secara tajam perkiraan pertumbuhan kuartal ketiga untuk ekonomi terbesar di dunia menjadi 2,0 persen dari 2,5 persen.
Ini bukan pertanda baik untuk harga minyak mentah karena Amerika Serikat adalah konsumen minyak terbesar dunia.
Pedagang juga terus resah atas kesulitan utang Eropa, menurut laporan Barclays.
"Kejadian beresiko penting, khususnya yang berkaitan dengan politik Eropa dan pasar utang negara, ditetapkan untuk terus menjadi pendorong utama aset berisiko di minggu-minggu mendatang dan minyak tidak mungkin untuk tetap tanpa cedera," katanya.
Dana Moneter Internasional, Selasa, mengumumkan perpanjangan fasilitas pinjaman yang ditujukan untuk membantu negara-negara "bystander" (di sekitarnya) melindungi diri dari penularan selama krisis keuangan, memicu "rally" minyak mentah.
Meskipun demikian, tidak disebutkan secara resmi peminjam potensial, yang tampaknya dirancang untuk negara-negara seperti Italia dan Spanyol, yang memiliki beban utang besar tetapi memiliki ketidakseimbangan fiskal cukup berkelanjutan dalam jangka pendek.
Di Yunani, seorang pejabat senior pemerintah yang dikutip oleh Dow Jones Newswires, Selasa, mengatakan bahwa negara yang berutang banyak itu hanya punya uang untuk 20 hari lagi.
Pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu, menambahkan bahwa Athena akan default (gagal bayar) jika politisi menghalangi pencairan pinjaman dari Uni Eropa senilai delapan miliar euro dengan menolak kembali pada kesepakatan reformasi.
(A026)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011