Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu menyatakan bahwa tingkat okupansi hotel di wilayah Kota Batu, Jawa Timur, pada masa libur Lebaran 2022 menembus angka 70 persen dari total kapasitas yang tersedia.
Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi di Kota Batu, Rabu mengatakan bahwa kondisi saat ini terbilang cukup baik dibandingkan pada tahun 2020-2021 pada libur perayaan Idul Fitri, dimana saat itu kasus konfirmasi COVID-19 masih tinggi.
"Untuk okupansi hotel di wilayah Kota Batu saat libur Lebaran kali ini, rata-rata dari PHRI Kota Batu sudah di atas 70-80 persen. Ada yang sampai 90 persen, tapi rata-rata lebih dari 70 persen," kata Sujud.
Sujud menjelaskan, meskipun saat ini tingkat okupansi hotel di wilayah Kota Batu sudah cukup baik, namun harga rata-rata kamar hotel tidak setinggi pada masa sebelum pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona.
Menurutnya, para pengelola hotel pada libur Lebaran kali ini banyak yang tidak menaikkan harga kamar dikarenakan masih ada keraguan. Hanya sejumlah hotel yang menaikkan harga kamar, berkisar di angka 30 persen.
"Kebanyakan harga masih standard, sama seperti hari biasa. Karena pengelola masih ragu dengan kondisi saat ini. Karena beberapa tahun belakangan terkena pandemi, cukup sulit untuk membuat okupansi penuh," katanya.
Para wisatawan yang menginap di wilayah Kota Batu, lanjutnya, mayoritas berasal dari Jakarta, Bandung, Jawa Tengah dan Surabaya Raya. Para wisatawan tersebut sebagian juga ada yang memperpanjang masa liburan karena saat ini semakin banyak destinasi wisata baru di Kota Batu.
Ia menambahkan, para wisatawan yang akan menginap di wilayah Kota Batu saat ini juga lebih banyak yang melakukan pemesanan terlebih dahulu, karena aktivitas wisata di wilayah tersebut sudah mulai meningkat.
"Okupansi 70 persen itu termasuk reservasi hingga 8 Mei 2022. Jadi sebagian ada yang reservasi dan langsung. Tapi kebanyakan sekarang sudah reservasi, karena takutnya tidak kebagian kamar hotel," katanya.
Pada libur Lebaran kali ini, aktivitas wisata di Kota Batu, Jawa Timur sudah mulai mengalami kenaikan dibanding pada tahun sebelumnya. Pemerintah telah melonggarkan kebijakan perjalanan mudik Lebaran yang berdampak pada aktivitas ekonomi di sejumlah daerah.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan akan ada sebanyak 16,8 juta orang yang akan mudik ke Jawa Timur, dimana sebanyak 47 persen menggunakan mobil pribadi termasuk ke wilayah Malang Raya.
Baca juga: Khofifah minta pengelola wisata perhatikan jumlah kunjungan wisatawan
Baca juga: Penerbangan di Bandara Abd Saleh Malang ditambah saat mudik Lebaran
Baca juga: Pelaku usaha wisata Kota Batu diminta perkuat CHSE saat libur Lebaran
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022