Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi mengatakan suratnya kepada Menlu Hassan Wirajuda mengenai penunjukan PT Sun Hoo Engineering untuk merenovasi Gedung KBRI di Seoul, Korea Selatan, telah dipalsukan dan diduga dilakukan staf sekretaris kabinet.
"Ada sembilan unsur di surat itu yang sangat janggal, termasuk cap Seskab," kata Sudi, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Kejanggalan surat itu, katanya, dipertunjukkan pada saat Tim Pemeriksa Polri melakukan pemeriksaan terhadap dirinya, Rabu (22/2).
"Saya sungguh terkejut ketika diperlihatkan surat itu. Nanti saja saya akan beberkan di DPR," katanya.
Rencananya, pada Kamis siang ini atau pukul 14.00 WIB, Sudi Silalahi akan memenuhi panggilan Komisi III DPR-RI terkait dengan surat tersebut.
Ditanya siapa staf kabinet yang diduga memalsukan surat itu, Sudi mengatakan, itu menjadi wewenang pihak kepolisian yang melakukan pemeriksaan.
"Saya tidak mau menuduh, barangkali ada indikasi keterlibatan staf saya. Tetapi biar saja polisi yang memeriksanya," kata Sudi.
Ia menjelaskan, permintaannya untuk diperiksa pihak kepolisian bukan untuk mengelak atau mencari kambing hitam terhadap keluarnya surat itu.
"Saya tidak mau dikatakan mencari kambing hitam seperti yang dikatakan anggota DPR. Siapa yang bersalah nanti proses hukum yang akan menjelaskan," katanya.
Mengenai surat tersebut, Sudi mengatakan tidak pernah turut campur terhadap rencana KBRI Seoul untuk merenovasi kantornya, apalagi memberikan rekomendasi kepada Menlu untuk menerima PT Sun Hoo menjadi kontraktornya.
"Dalam konteks ini saya tidak terlibat sama sekali dan tidak pernah bertemu dengan atau pun berkomunikasi dengan PT Sun Hoo itu. Kenal pun tidak, jadi bagaimana kalau itu dikatakan katabelece dari saya," ujar Sudi.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006