Layanan itu dipastikan akan ditutup aksesnya secara permanen pada 3 Juni 2022 seperti dilaporkan oleh Bloomberg dikutip dari The Verge, Rabu.
Facebook menyebutkan langkah menutup platform podcast miliknya merupakan bagian dari evaluasi yang dilakukan Facebook untuk menata layanan audio di aplikasi miliknya.
Baca juga: Fitur pintasan Messenger permudah kirim pesan ke grup
Selain itu, Facebook juga menutup hub Soundbites dan Audio situs, dan mengintegrasikan fitur siaran langsungnya lewat "Live Audio Room" ke dalam fitur "Facebook Live" yang lebih luas.
Juru bicara Facebook Adelaide Coronado mengatakan bahwa perubahan itu akan menyederhanakan penawaran konten audio dari perusahaannya.
“Setelah satu tahun belajar dan mengulangi pengalaman audio pertama, kami memutuskan untuk menyederhanakan rangkaian alat audio kami di Facebook,” kata Coronado.
Lebih lanjut ia mengatakan, “Kami terus mengevaluasi fitur yang kami tawarkan sehingga kami dapat fokus pada pengalaman yang paling berarti”.
Berita ini dinilai para analis bukan sesuatu yang mengejutkan mengingat di 2020-2021 pasar audio naik daun berkat ketertarikan masyarakat global pada konten audio.
Sebut saja para raksasa teknologi seperti SiriusXM dan Amazon secara masif membeli jaringan podcast, selain itu ada juga Clubhouse yang menjadi aplikasi siaran langsung audio yang nilainya melejit dalam waktu singkat menjadi 4 miliar dolar AS.
Facebook yang memang raksasa teknologi nampaknya tak ingin kalah dan mencoba mengikuti kompetisi itu.
Namun sayangnya tren konten audio itu kini mulai melesu dan orang- orang lebih menggemari video pendek jadi mungkin itu juga yang menyebabkan Facebook menghentikan pengembangan fitur untuk para kreator konten Audio.
Baca juga: Cara para kreator konten berbagi kebaikan di bulan Ramadhan
Baca juga: Meta mulai mencoba alat penjualan digital untuk metaversenya
Baca juga: Meta akan siapkan pengaturan terkait berbagi alamat rumah
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022