Kediri (ANTARA News) - PT Jamsostek cabang Kediri, Jawa Timur, menargetkan mampu menambah hingga 130 perusahaan peserta yang tersebar di seluruh wilayah mulai dari Kabupaten/Kota Kediri hingga Kabupaten Nganjuk pada 2012.
"Kami selalu berupaya menambah jumlah peserta tiap tahun. Kami juga koordinasi dengan dinas terkait untuk selalu sosialisasi hak-hak pekerja, salah satunya ikut Jamsostek," kata Kepala Cabang PT Jamsostek Kediri, M Yamin Pahlevi, di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, hingga kini masih banyak perusahaan yang belum mendaftarkan para pegawainya untuk ikut program Jamsostek, seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian, hingga jaminan pemeliharaan kesehatan.
Padahal, jumlah perusahaan yang ada di wilayahnya, yaitu Kabupaten/Kota Kediri hingga Kabupaten Nganjuk sangat banyak.
Hingga kini, jumlah perusahaan yang mengikutsertakan para pegawainya dalam program Jamsostek mencapai 828 perusahaan. Dari jumlah itu, 114 di antaranya sudah tidak aktif. Untuk 2011 ini saja, ada tambahan sekitar 127 perusahaan dengan jumlah karyawan sekitar 8.930 karyawan.
"Masih banyak perusahaan yang belum mengikutsertakan para pegawainya. Padahal, dalam aturan sudah jelas, jika perusahaan harus memenuhi hak-hak pegawainya," ucapnya.
Ia menyebut ada sejumlah perusahaan yang masih enggan memberikan jaminan para pegawainya. Mereka rata-rata perusahaan menengah ke bawah. Pemilik perusahaan enggan mungkin karena harus mengeluarkan pengeluaran tambahan.
"Mereka mungkin merasa ini adalah beban, karena selain memberikan gaji juga harus membayar untuk iuran asuransi," katanya.
Pihaknya juga terus koordinasi dengan pemerintah daerah setempat meminta pengertian dan ikut membantu mensosialsiasikan tentang pentingnya jaminan yang harus diberikan kepada para pegawai.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri, Edy Tjahyono mengatakan, dari total sekitar 400 perusahaan atau 57.500 pekerja yang ada di Kota Kediri, baru 210 perusahaan saja atau 47.800 pekerja yang tergabung dalam Jamsostek, selebihnya belum bergabung.
"Kami akan terus berupaya agar para perusahaan yang ada di Kota Kediri memasukkan para pekerjanya dalam program Jamsostek," ujarnya.
Ia juga mengatakan, dalam waktu dekat akan mengundang para pengusaha, memberikan sosialisasi pentingnya perlindungan Jamsostek bagi para pekerjanya.
"Dalam waktu dekat kami akan lakukan pendataan dan memberinya teguran, jika ada perusahaan yang tidak memasukkan pekerjanya dalam program Jamsostek sesuai dengan paraturan pemerintah," ujarnya.
Walaupun selama ini Dinsosnaker belum pernah memberikan sanksi pada perusahaan yang tidak memasukkan para pekerjanya dalam program Jamsostek, Edy mengaku pernah memberikan teguran pada tiga perusahaan nakal.
Teguran itu dilakukan secara tertulis langsung kepada perusahaan tersebut dengan harapan ada efek jera untuk melakukan hal yang sama.
(ANT-073/A023)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011