Medan (ANTARA) - Bank Indonesia masih optimistis ekonomi Sumatera Utara pada 2022 bisa bertumbuh sesuai target atau di rentang 3,7-4,5 persen, meski secara nasional ada revisi menjadi 4,5-5,3 persen.

"Keoptimisan mengacu pada pemulihan ekonomi Sumatera Utara yang terus terjadi, meski pun masih berjalan secara gradual," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Doddy Zulverdi, di Medan, Selasa.

Baca juga: BPS: Ekonomi Sumatera Utara tumbuh 4,95 persen pada triwulan II

Ada pun target pertumbuhan ekonomi nasional direvisi menjadi 4,5-5,3 persen dari proyeksi awal sebesar 4,7-5,5 persen. Ia mengatakan, perekonomian Sumatera Utara yang bertumbuh itu didorong meluasnya vaksinasi Covid-19 dan kenaikan harga komoditas. Vaksinasi yang semakin meluas mendorong semakin tingginya mobilitas dan konsumsi masyarakat.

"Harga komoditas yang tren menguat dan meningkatnya volume ekspor Sumut mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Baca juga: Gubernur Sumatera Utara harap empat proyek strategis dorong ekonomi

Meski pertumbuhan ekonomi diyakini membaik, ujar dia, tetap perlu diwaspadai sejumlah faktor yang dapat menahan pertumbuhan tersebut.

Mulai masih memungkinkannya varian baru Covid-19 berkembang dan masih berlanjutnya konflik geopolitik internasional yang dapat mendorong investor untuk melakukan sikap menunggu dan melihat dalam berinvestasi. "Untuk itu semua harus kerja keras termasuk menahan laju inflasi," katanya.

Baca juga: Pelindo I pacu pertumbuhan ekonomi Sumut lewat Pelabuhan Kuala Tanjung

Apalagi, katanya, di Ramadhan dan Idul Fitri, ada tren kenaikan berbagai harga barang kebutuhan "Harapannya inflasi bisa ditekan, kemudian harga komoditas dan volume ekspor terus naik agar ekonomi terus bertumbuh," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022