Pantauan Antara, antrean kendaraan yang didominasi pendatang dengan tujuan tempat wisata dan bersilaturahim ke Cianjur atau sebaliknya menuju Bandung, sempat mengular hingga belasan kilometer dengan ekor antrean di Jalan Raya Karangtengah-Cianjur, sehingga upaya penyekatan dilakukan.
Antrean sempat terurai hingga Selasa petang, namun kembali memanjang dari kedua arah setelah pukul 19.00 WIB. Meski tidak sempat terjadi macet total, namun laju kendaraan tersendat selama beberapa menit karena banyaknya kendaraan yang ke luar masuk dari jalur wisata Cianjur utara.
Baca juga: Jalur Bandung-Cianjur macet total, pengendara terjebak enam jam
Petugas di dua pos Pam di Cianjur, berkoordinasi dengan petugas di Pos Pam Bandung Barat, untuk melakukan penyekatan dan rekayasa arus serta mengarahkan pengendara dengan tujuan Bandung atau Cianjur ke sejumlah jalur alternatif yang ada di jalur utama Bandung-Cianjur.
Kapospam 12 Citarum, Cianjur, AKP Eri Erianto, mengatakan tingginya volume kendaraan yang melintas di jalur utama Bandung-Cianjur, didominasi kendaraan bernopol Bandung dan Jabodetabek dengan tujuan tempat wisata di Cianjur, sebaliknya kendaraan dari Cianjur hendak bersilaturahmi ke berbagai wilayah di Bandung.
"Selasa malam, antrean kembali terjadi setelah sempat dilakukan sistem satu arah menuju Bandung selama beberapa jam. Namun menjelang malam antrean dari kedua arah terutama menuju Bandung kembali tersendat, sedangkan menuju Cianjur sedikit lancar," katanya.
Faktor penyebab antrean karena tingginya volume kendaraan menuju tempat wisata di Cianjur timur seperti Poklan dan wisata air Jangari, ditambah pintu perlintasan kereta api di wilayah Cipeyeum, sehingga cukup menghambat laju kendaraan. Upaya penyekatan dan rekayasa arus akan kembali dilakukan guna antisipasi macet total.
Baca juga: Lebaran kedua, Jalinsum menuju objek wisata Aek Sijorni macet 1 km
Baca juga: Pengendara terjebak macet di Puncak, nikmati istirahat di bukit buatan
Baca juga: Pohon tumbang akibatkan kemacetan di jalan lintas Bengkulu-Sumsel
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022