Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kondisi perekonomian di Amerika Serikat dan kawasan Eropa...

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengakui pada 2012 pihaknya akan memiliki tantangan yang cukup berat untuk mempertahankan berbagai kinerja positif perekonomian nasional.

"Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kondisi perekonomian di Amerika Serikat dan kawasan Eropa yang dipenuhi ketidakpastian dan dikhawatirkan yang dapat menurunkan kondisi ekonomi global secara keseluruhan," kata Darmin dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa.

Kekhawatiran ini, lanjut dia, sudah terasa pada triwulan III tahun ini ditandai oleh melemahnya bursa saham, meningkatnya indikator risiko utang, dan tekanan pembalikan arus modal portofolio oleh investor global dari "emerging economies" termasuk di Indonesia.

Menurut Darmin, beberapa tantangan dan kesempatan yang perlu dicermati bagi perekonomian nasional ke depan adalah perlunya mitigasi risiko atas potensi penjalaran krisis keuangan Eropa dan Amerika Serikat serta antisipasi implikasi penurunan kinerja perekonomian nasional.

"Selain itu, masih besarnya potensi aliran masuk modal asing mengingat masih terjadinya disparitas stance kebijakan antara negara maju dan negara berkembang," katanya.

Mencermati tantangan ekonomi dan keuangan global itu, BI tetap akan menempuh respon suku bunga serta bauran kebijakan moneter dan makroprudensial lainnya untuk memitigasi potensi penurunan kinerja perekonomian Indonesia tersebut dengan tetap mengutamakan pencapaian sasaran inflasi 3,5 - 5,5 persen pada 2012.

Darmin menjelaskan rencana kebijakan dan kegiatan utama yang akan dilakukan BI pada 2012, antara lain melanjutkan penguatan kerangka bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang didukung dengan pemberdayaan sektor riil dan pengendali inflasi.

Selain itu, untuk mencapai bauran kebijakan moneter yang efektif akan ditempuh melalui penguatan operasi moneter dan pendalaman pasar keuangan.

"Untuk mewujudkan sistem keuangan yang aman, sehat, dan efisien akan terus dilanjutkan peningkatan ketahanan bank sebagai langkah mitigasi risiko seiring semakin terintegrasinya sektor keuangan global dan inovasi produk dan jasa keuangan, memantapkan 'crisis management protocol', penguatan pengawasan bank, pengembangan Perbankan Syariah dan terus melanjutkan program Financial Inclusion," kata Darmin.

Sementara untuk mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien dan lancar, BI akan terus melakukan pengembangan Infrastruktur Sistem pembayaran, mempercepat terwujudnya "National Payment Gateway" dan pengembangan "e-money".

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011