... jalur udara ini tidak bisa dilakukan karena selalu hujan. Mumpung cuacanya masih mendukung kita akan coba dengan jalur udara...Ngamprah, Jawa Barat (ANTARA News) - Sebanyak 120 orang diterjunkan untuk mencari bangkai pesawat latih Cessna 172 Skyhawk bernomor registrasi PK-NIP milik PT Nusa Flying School di kawasan Gunung Burangrang.
Personil sebanyak itu berasal dari tim Basarnas (Badan SAR Nasional), TNI-AU dan TNI-AD, pihak kepolisian dan tim Pecinta Alam.
"Selanjutnya, personel sebanyak itu dibagi dalam tiga jalur pencarian barat dan timur Gunung Burangrang serta jalur udara," kata Kepala Basarnas, Daryatmo, kepada wartawan di Gunung Burangrang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa.
"Pada hari keenam, sejak jatuhnya pesawat kita terus menjelajah mencari bangkai pesawat yang jatuh dengan menyisir pada titik-titik terdapatnya sinyal pesawat baik dengan menggunakan jalur darat dan udara," ujarnya.
Sebelumnya, pencarian hanya menggunakan jalur darat, akan tetapi masih belum menemui titik terang dan dianggap memakan waktu yang lama karena medan yang lumayan sulit.
Oleh karena itu, pada pencarian hari keenam ini, Basarnas dibantu instansi lain mencoba menggunakan jalur udara karena cuaca yang sangat mendukung.
"Sebelumnya jalur udara ini tidak bisa dilakukan karena selalu hujan. Mumpung cuacanya masih mendukung kita akan coba dengan jalur udara," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Cimahi, AKBP Anwar, menyatakan, hingga kini pencarian pesawat latih Cessna yang dilakukan jajarannya di kawasan Situ Lembang, Kabupaten Bandung Barat, tetap belum menemui titik terang.
"Seperti usaha di hari sebelumnya, usaha pencarian masih belum membuahkan hasil. Untuk di Cimahi, kami sudah mengerahkan anggota," kata Anwar kepada wartawan Selasa siang.
Dikatakannya, pihaknya masih akan terus melakukan pencarian hingga ada perintah susulan dari Mabes Polri.
Usaha pencarian yang dilakukannya, masih melakukan penyisiran ke sejumlah wilayah yang diindikasikan sebagai lokasi tempat jatuhnya pesawat yang yang take-off dari Halim Perdana Kusuma dengan tujuan Cirebon dengan ditumpangi tiga orang tersebut, instruktur Partogi Sianipar (25) dan dua siswa penerbang, Muhammad Fikriansyah (18), dan Agung Febrian (30).
"Kita pernah mendapatkan informasi bahwa bangkai pesawat itu ada di daerah Baros, namun setelah dicek tak ditemukan. Mungkin ada masyarakat yang menemukan namun tak dilaporkan. Yang jelas sampai saat ini belum ditemukan," ujarnya. (ANT-215)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011