CEO Barry Callebaut, Juergen Steinemann, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, mengatakan, pihaknya menggandeng eksportir kakao dan jambu mete asal Indonesia, PT Comextra Majora, untuk mendirikan usaha patungan.
Mereka membentuk perusahaan baru yakni PT Barry Callebaut Comextra Indonesia yang akan mengoperasikan perusahaan kakao di Indonesia tersebut dan akan berkantor pusat di Makasar.
"Ini tindakan pertama dalam diversifikasi sumber kakao dan aktivasi pengolahan kakao. Usaha kakao yang berkelanjutan ini akan menjamin pendapatan yang lebih besar bagi para petani kakao dan akan memastikan persedian kakao yang memadai untuk rencana pengembangan di masa depan serta meningkatkan jumlah kakao bersertifikasi," katanya.
Ia berpendapat, perusahaan tersebut akan memiliki prospek yang cerah mengingat Indonesia adalah penghasil kakao terbesar ketiga di dunia.
Pihaknya akan bertanggung jawab atas pengelolaan pabrik dan akan membeli produk yang dihasilkan, sedangkan PT Comextra Majora akan memanfaatkan pengalamannya selama lebih dari 20 tahun dalam menyediakan sumber kakao untuk memasok pabrik dengan biji kakao berdasarkan perjanjian pasokan berjangka panjang.
Sementara itu, demi mendukung operasi Pabrik dalam jangka panjang, Direktur Utama PT Comextra Majora, Jimmy Wisan, akan merangkap sebagai Presiden Komisaris di perusahaan baru tersebut.
Usaha patungan baru itu akan memungkinkan Barry Callebaut untuk meningkatkan kegiatan sumber daya kakao yang berkelanjutan di Indonesia melalui kehadiran PT Comextra yang berpengalaman di lapangan dan juga meningkatkan hubungan baik dengan para petani kakao setempat.
Sementara itu Presiden Global Sourcing & Cocoa Barry Callebaut, Steven Retzlaff, menambahkan pabrik baru pengolahan kakao di Indonesia akan membantu Barry Callebaut untuk memenuhi permintaan yang meningkat atas produk kakao di wilayah Asia-Pasifik yang sedang bertumbuh pesat.
"Di samping itu, hal ini juga mampu memperkuat kegiatan sumber daya yang berkesinambungan di lapangan.?
Direktur Utama PT Comextra Majora, Jimmy Wisan, menyambut baik usaha patungan itu yang dinilainya merupakan langkah lanjutan yang wajar dari kegiatan bisnis yang lebih baik.
"Ini memungkinkan kami memanfaatkan jaringan pasokan (sourcing) biji kakao kami di lapangan, dan juga pengalaman bisnis kami serta hubungan baik yang telah kami kembangkan di dalam maupun di luar industri makanan selama puluhan tahun di Indonesia," katanya. (H016)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011