... tahun depan, BI memiliki arah kebijakan, yaitu mengawal stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan ekonomi global...

Jakarta (ANTARA News) - Menjelang berakhirnya 2011, Indonesia hendaknya menyiapkan langkah antisipatif, karena pada tahun depan akan tergambar setidaknya tiga kondisi dan tantangan bagi perekonomian nasional.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Gedung DPR-RI, Jakarta, Selasa, menyatakan "Kondisi dan tantangan pertama yang akan dihadapi Indonesia tahun depan adalah potensi perembetan dampak krisis utang Eropa dan Amerika Serikat.

Selain itu, kata Darmin, Indonesia juga harus mengantisipasi implikasi penurunan kinerja ekonomi global terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi nasional. Di sisi lain, kehadiran Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dalam KTT Asia Timur, di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu menegaskan pendekatan negara itu kepada kawasan Asia Tenggara.

Kawasan ini, di mana Indonesia menjadi negara terbesar, dikatakan Sekretaris PBB, Ban Ki-moon, yang hadir dalam KTT ASEAN-PBB, juga di Nusa Dua, Bali, merupakan kawasan yang sangat siap untuk meningkatkan perannya pada tataran global, dan aspek ekonomi menjadi bagian dari peran itu.

"Untuk tantangan kedua adalah masih besarnya potensi aliran masuk modal asing mengingat masih ada disparitas sikap kebijakan antara negara maju dan berkembang," ujarnya.

Bagi BI sebagai otoritas moneter, katanya, tantangan utama menjaga ketahanan dan kemampuan agar stabilitas moneter tetap terjaga, selain menerapkan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Dan ini merupakan tangan ketiga," katanya.

Untuk tahun depan, BI memiliki arah kebijakan, yaitu mengawal stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan ekonomi global.

"Untuk mendukung kebijakan tersebut, BI menetapkan sasaran strategis seperti stabilitas nilai rupiah,
menerapkan kebijakan moneter yang efektif, dan sistem keuangan yang aman, sehat dan efisien serta sistem pembayaran yang aman, efisien dan lancar," katanya.

Selain itu, kata Darmin, diperlukan dukungan manajemen internal BI. "Dukungan ini harus ditingkatkan guna menciptakan manajemen organisasi yang lebih efektif dan tata kelola yang lebih kuat," tuturnya. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011