Jakarta (ANTARA) - Sebanyak delapan orang berhasil diselamatkan dari puing-puing 79 jam setelah sebuah bangunan tempat tinggal yang dibangun sendiri (self-constructed) runtuh di Provinsi Hunan, China tengah.
Menurut reporter Xinhua yang berada di lokasi kejadian, seorang wanita muda berhasil diselamatkan pada Senin (2/5), sekitar pukul 19.20 waktu setempat, walaupun lebih dari tiga hari berlalu sejak insiden terjadi.
Insiden itu terjadi pada Jumat (29/4), pukul 12.24 waktu setempat di Distrik Wangcheng di Changsha, ibu kota provinsi tersebut. Sebanyak 23 orang diyakini terjebak reruntuhan bangunan, melansir hasil investigasi awal.
Seorang pakar medis di Rumah Sakit Xiangya Nomor 2 Liu Xiangfeng yang berada di bawah naungan Central South University mengatakan bahwa tungkai bawah korban yang diselamatkan pada Senin itu terjepit puing bangunan yang runtuh, sehingga mempersulit proses penyelamatan yang dilakukan tim penyelamat.
Tim medis darurat menggunakan tabung infus sepanjang sekitar tiga meter untuk memberikan larutan garam normal kepada wanita tersebut. Tim juga dapat memberikan bantuan pertolongan pertama kepadanya untuk menghentikan pendarahan dan memperingan rasa sakit sebelum dia berhasil dibebaskan dari reruntuhan.
Tim penyelamat melanjutkan pencarian mereka untuk menemukan penyintas lain, meskipun "periode emas" 72 jam telah berakhir, dan lokasi penyelamatan tetap mendapatkan penerangan.
Mereka membangun struktur-struktur dari semen agar dapat memindahkan puing reruntuhan secara aman dan menghindari penggunaan mesin agar tidak menimbulkan getaran. Proses pencarian manual di lokasi kejadian dibantu dengan detektor kehidupan serta beberapa anjing pencari dan penyelamat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022