Pemerintah harus memberikan contoh
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan tidak menggelar open house atau gelar griya pada Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini sebab dilarang oleh pemerintah pusat karena masih pandemi COVID-19.
"Gak ada open house, karena tidak diperbolehkan. Pemerintah harus memberikan contoh, sehingga kita juga tidak menggelar open house," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat berkumpul keluarga di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Senin.
Untuk itu, Wali Kota Eri menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Surabaya, baik atas nama pribadi, keluarga dan mewakili jajaran Pemkot Surabaya.
"Semoga kita selalu menjadi keluarga besar warga Surabaya. Bukan sebagai wali kota dengan warganya, tapi sebagai keluarga besar Kota Surabaya sampai hari akhir," ujar dia.
Baca juga: Kemenag larang ASN gelar buka bersama dan "Open House"
Baca juga: Sekda sebut Gubernur Sultra tak adakan gelar griya saat Lebaran
Selain memastikan tidak menggelar open house, Wali Kota Eri juga memastikan tidak akan mudik keluar Kota Surabaya sebab keluarga besarnya asli Surabaya, sehingga dia mengaku hanya akan berputar di Surabaya.
"Saya tidak mudik karena saya asli Surabaya. Jadi, kami ya berputarnya di Surabaya saja. Sekaligus ini untuk menjaga Kota Surabaya," kata dia.
Selain itu, kata Eri, yang tak kalah pentingnya pada momen Lebaran adalah acara makan-makan bersama keluarga besar. Bahkan, lanjut dia, pada saat Lebaran itu ada menu ciri khas yang harus selalu ada di setiap tahunnya yakni opor ayam.
"Sebenarnya kuliner yang paling enak ya opor ayam. Top markotop itu. Dicampur sambal goreng hati, cocok itu. Ini menu yang harus selalu ada pada saat lebaran dan ini menjadi ciri khasnya Idul Fitri, ditambah ketupatnya," ujar Eri.
Baca juga: Gubernur Babel larang ASN gelar "open house"
Baca juga: Presiden: Pejabat dan ASN dilarang bukber dan gelar griya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022