Dengan kekalahan ini timnas Garuda Muda gagal merebut medali emas yang telah ditunggu-tunggu selama 20 tahun. Padahal peluang sudah di depan mata, apalagi pertandingan digelar di Tanah Air sendiri.
"Kami minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegagalan ini. Yang jelas pemain telah berusaha maksimal meski banyak yang mengalami cedera," katanya usai menerima medali.
Menurut dia, pada pertandingan final melawan Malaysia telah diawali dengan proses yang cukup menjanjikan. Bahkan pemain mampu menciptakan gol pada awal babak pertama.
Dengan gol cepat pada di menit lima, kata dia, dikira akan lebih mudah lagi untuk menciptakan gol. Namun semuanya berbeda. Meski ketinggalan Malaysia lebih gencar melakukan serangan dan mampu menyamakan kedudukan.
"Pemain kelihatan takut menyerang. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh lawan. Jujur, Malaysia memang punya kans lebih besar pada pertandingan tadi," katanya menambahkan.
Mantan pelatih Persipura itu mengaku, sebetulnya Egi Melgiansyah dan kawan-kawan sempat bisa keluar dari tekanan dan mampu menciptakan beberapa peluang. Hanya saja penyelesian akhir yang kurang maksimal membuat gagal menjadi yang terbaik.
Meski gagal merebut medali emas, Rahmad Darmawan tetap mengapresiasi kinerja anak asuhnya. Betapa tidak, beberapa pemain inti mengalami cedera dan kurang bugas tetapi masih bisa memberikan kemampuan terbaiknya.
"Patrich, Okto serta beberapa pemain lain mengalami cedera. Tapi mereka tetap bermain maksimal selama pertandingan berlangsung," kata pelatih kelahiran Metro Lampung itu.
Ditanya masalah adu pinalti, mantan pelatih Sriwijaya FC itu mengaku telah dipersiapkan dengan baik. Hanya saja menjelang adu pinalti dilakukan banyak pemain yang kurang siap sehingga harus didorong dengan motivasi.
"Saya sempat memaksa pada beberapa pemain. Meraka akhirnya mau. Tapi kondisi di lapangan, ternyata lawan lebih siap dalam adu pinalti," katanya menegaskan.
Dengan gagalnya meraih medali emas, maka Indonesia gagal menyandingkan predikat juara umum dengan emas cabang sepak bola. Predikat tertinggi SEA Games 2011 ini kembali kepangkuan juara bertahan yaitu Malaysia. Sedangkan perunggu diraih oleh Myanmar. (B016/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Sesungguhnya Timnas U23 lah pemenangnya, meskipun tidak meraih medali emas, namun kalian semua adalah pahlawan yang sesungguhnya, setuju dengan Kusmanto dan Didin, belum ada yang bisa menyatukan kami semua dalam semangat GARUDA kecuali Timnas Garuda. Jangan Patah Semangat .... maju terus sepakbola INDONESIA ......
Anda patut oleh kita semua bahkan sebagai bangsa ini acungkan jempol. Untuk membangkitkan kembali jiwa nasionalisme dari anak-anak, remaja, orang dewasa sekalipun. Belum ada moment yang sehebat moment olah raga (sepak bola) mampu menggerakan hati rakyat sampai mau mengantri berjubelan diantrien tiket walaupun harus membayar dengan uang, waktu, tenaga bahkan nyawa sekalipun. Kami tidak kecewa, kami bangga dengan sikaf dan etos yang anda miliki.
Maju terus RD
Anda bijak, smart, dan rendah hati. saya pribadi adalah Timnas Mania sangat berapresiasi dengan kerja keras anda dan team. Saya tidak merasa anda dan team anda kalah. banyak faktor yang mungkin lama akan dijelaskan. Namun satu dari saya dan mungkin mewakili rakyat Indonesia. Terima kasih yg tak terhingga karena anda telah menyatukan kami semua dalam semangat Garuda. Belum ada yang mampu, hanya Timnas lah yg bisa melakukanya. Teruslah berjuang untuk Timnas Indonesia! gantikan Wim!