Jika ada kemauan dan niat untuk berubah maka Allah akan membuka pintuMataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah bersama jajaran pemerintah provinsi dan ribuan jemaah melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Kota Mataram, Senin.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah shalat Idul Fitri bersama ribuan jamaah yang datang dari penjuru Kota Mataram, tampak juga hadir mendampingi di shaf depan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB HL Gita Ariadi.
Bertindak sebagai imam khatib dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri di masjid terbesar di NTB yaitu Ustad H Abdul Hamid dan Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, KH Subhan Abdullah Achim.
Dalam pesannya, Khatib KH Subhan Abdullah Achim mengatakan makna Ramadhan dalam membentuk jati diri gemilang.
Baca juga: Gibran dan keluarga Shalat Id di Balai Kota Surakarta
Baca juga: Ribuan WNI shalat Id di 15 kota di Taiwan
Ia menyampaikan jati diri gemilang dimaknai saling menghargai, saling memberi maaf, menjalin silaturahmi dan selalu memperbaiki niat mengharap ridho Allah SWT.
Dalam tanggungjawab sebagai anggota keluarga, warga masyarakat dan negara sikap ini akan mencegah godaan yang datang dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab masing masing.
"Karena setiap individu Muslim seperti disebutkan dalam Surah Al An'am 162, bahwa shalat, ibadah, hidup dan mati kita hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam," ujarnya.
Oleh karena itu, nilai-nilai ini harus menjadi pegangan selama sebelas bulan ke depan pasca Ramadhan agar tak terjerumus dalam kehinaan nafsu.
"Jika ada kemauan dan niat untuk berubah maka Allah akan membuka pintu dan jalan untuk meraihnya," katanya.
Baca juga: Gubernur Kalteng Shalat Id bersama warga di halaman rumah jabatan
Ia menyampaikan jati diri gemilang dimaknai saling menghargai, saling memberi maaf, menjalin silaturahmi dan selalu memperbaiki niat mengharap ridho Allah SWT.
Dalam tanggungjawab sebagai anggota keluarga, warga masyarakat dan negara sikap ini akan mencegah godaan yang datang dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab masing masing.
"Karena setiap individu Muslim seperti disebutkan dalam Surah Al An'am 162, bahwa shalat, ibadah, hidup dan mati kita hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam," ujarnya.
Oleh karena itu, nilai-nilai ini harus menjadi pegangan selama sebelas bulan ke depan pasca Ramadhan agar tak terjerumus dalam kehinaan nafsu.
"Jika ada kemauan dan niat untuk berubah maka Allah akan membuka pintu dan jalan untuk meraihnya," katanya.
Baca juga: Gubernur Kalteng Shalat Id bersama warga di halaman rumah jabatan
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022