Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo memprediksi defisi anggaran pada 2011 hanya mencapai angka 1,7 persen dan tidak mencapai asumsi yang telah ditetapkan dalam APBN Perubahan sebesar 2,1 persen atau Rp150,8 triliun.
"Sekarang itu perkiraannya 1,7 persen," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin malam.
Menurut Menkeu, hal tersebut dikarenakan pola belanja modal Kementerian Lembaga yang masih diluar perkiraan pemerintah, selain belanja subsidi yang diperkirakan melebihi asumsi.
Namun, lanjut Menkeu, penerimaan negara masih sesuai harapan karena secara persentase melebihi penerimaan pada periode yang sama tahun lalu.
"Penerimaan maupun belanja dibandingkan tahun lalu lebih baik secara persentase, tapi kalau kita melihat belanja harus kita akui komponen yang menyolok adalah pengeluaran non Kementerian Lembaga dan antara lain karena ada pos subsidi yang jumlahnya cukup besar," ujarnya.
Kementerian Keuangan mencatat realisasi pendapatan negara dan hibah hingga 7 November 2011 mencapai 78,7 persen atau Rp921,28 triliun dari pagu APBN Perubahan 2011 sebesar Rp1.169,91 triliun.
Realisasi tersebut lebih tinggi dibanding dengan realisasi selama periode yang sama tahun lalu, yang mencapai sebesar 78 persen.
Sedangkan realisasi belanja negara mencapai 69,1 persen atau Rp912,1 triliun dari pagu APBN Perubahan 2011 sebesar Rp1.320,75 triliun. Realisasi tersebut lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencapai sebesar 66,40 persen.
Dengan demikian, pemerintah masih mencatat surplus anggaran sebesar Rp9,2 triliun dan belum terjadi defisit dalam anggaran negara.
Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati juga menjelaskan tidak tercapainya target defisit anggaran sudah terjadi dalam lima tahun terakhir yang rata-rata mencapai angka lebih rendah dari asumsi yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Kelihatannya di bawah dua persen, begini saja, data base-nya dalam lima tahun terakhir defisit realisasi APBN Perubahan itu biasanya lebih rendah dari defisit di APBN Perubahan dan APBN-nya," ujarnya.
Pemerintah menargetkan defisit anggaran dalam APBN Perubahan 2011 sebesar 2,1 persen atau Rp150,8 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari yang ditetapkan dalam APBN sebesar 1,8 persen atau Rp124,7 triliun.
Sementara pada APBN Perubahan 2010, walaupun menargetkan defisit anggaran sebesar 2,1 persen atau Rp133,7 triliun, namun realisasi hanya mencapai 0,7 persen atau Rp46,8 triliun. (ANT)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011