Cinangka (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, pada Minggu 20 November 2011 mengeluarkan hembusan sebanyak 155 kali.

"Data yang terekam oleh Seismograf, kemarin (Minggu-red) hembusan yang dikeluarkan oleh GAK sebanyak 155 kali," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton Tripambudi, Senin.

Dia menjelaskan, hembusan yang dikeluarkan oleh GAK masih fluktuatif. "Secara umum hembusan yang dikeluarkan masih naik turun, namun untuk kegempaan mengalami penurunan," katanya menambahkan.

Namun demikian, pihaknya masih belum menarik rekomendasi larangan mendekat pada lokasi kegempaan yang mencapai pada radius dua kilometer.

"Larangan yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih melarang warga atau siapapun mendekat ke lokasi kegempaan sampai radius dua kilometer," katanya.

Namun demikian PVMBG mengimbau kepada warga atau nelayan sekitar untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa, seperti mencari ikan dilaut.

"Kami mengimbau kepada warga dan nelayan untuk tidak panik dan tetap melakukan aktivitas, sepanjang rekomendasi dan larangan kami tidak dilanggar, maka aman, dan tetap mematuhi rekomendasi larangan PVMBG," katanya menambahkan.

Pihaknya juga akan terus memberikan informasi kepada masyarakat, mengenai kegempaan yang terjadi pada GAK.

"Kami terus menginformasikan kegempaan, apapun perkembangannya, jadi warga tidak usah panik," katanya menambahkan.

(ANT-152/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011