Jember (ANTARA News) - Kalangan pedagang ayam di pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengkhawatirkan penjualannya akan terpengaruh oleh mewabahnya flu burung, meski di kota tembakau itu belum ada indikasi menjangkitnya virus tersebut. Siti Halimah, pedagang ayam di pasar Tanjung, jember, kepada ANTARA, Kamis, mengatakan dalam sepekan terakhir ini omset penjualan daging ayam turun 40 persen namun bukan akibat dari dampak flu burung melainkan akibat rendahnya daya beli masyarakat. "Biasa mas setiap menjelang akhir bulan penjulannya terpengaruh, tapi bukan karena isu flu burung," ujarnya. Namun demikian, lanjut dia, juga merasa khawatir bila gencarnya pemberitaan mengenai virus flu burung juga bakal berpengaruh pada penjulannya. Sementara itu, para pedagang ayam potong lainnya juga mengaku khawatir bahwa flu burung akan berpengaruh pada barang dagangannya, sebab tanpa isu flu burung untuk menghabiskan 50 Kg saja setiap hari sangat sulit.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006