Jakarta (ANTARA News) - Kirab Resolusi Jihad NU 1945 yang berangkat pada (20/1) dari Surabaya menuju ke Jakarta disambut dengan meriah di Pati, Jawa Tengah, Senin (21/11). Ribuan warga NU antusias mengiringi kedatangan bendera Merah Putih dan bendera NU yang dikirab menuju Jakarta, yang juga diisi pertunjukkan kesenian.

Ketua pengarah kirab Muhaimin Iskandar dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, mengatakan kirab itu dimaksudkan untuk meneguhkan bahwa NU berada di garis depan mempertahankan NKRI.

"Kami tidak ingin bagian wilayah Indonesia lepas dari NKRI. Gonjang-ganjing politik mesti hentikan agar masyarakat khususnya Papua bisa hidup rukun kembali," kata Muhaimin Iskandar yang juga Menakertrans.

Kendati demikian, katanya, Resolusi Jihad NU 1945 secara eksplisit juga menyatakan perlawanannya kepada bentuk-bentuk penjajahan termasuk penjajahan dalam bentuk monopoli ekonomi.

"Penjajahan telah membuat miskin rakyat. Di Papua rakyat banyak yang miskin akibat dari ketidakadilan ekonomi yang tertuang dalam kontrak karya dengan usaha pertambangan di sana. Ini harus diubah agar rakyat Papua keluar dari kemiskinan," ujar Muhaimin yang juga Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Selanjutnya rombongan Kirab Resolusi Jihad NU 1945 menuju Kabupaten Kudus dan Kota Semarang. Rombongan kirab bendera Merah Putih dan bendera NU akan bermalam di Kota Semarang dengan menggelar acara sosial pemberian bantuan kepada anak yatim dan pergelaran wayang kulit.

Dijadwalkan, kirab ini akan berakhir di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat pada 25 November 2011. Selanjutnya NU akan menyerahkan bendera dan risalah Resolusi Jihad NU 1945 kepada Presiden SBY.

NU juga meminta Pemerintah RI agar sejarah Resolusi Jihad 1945 dimasukkan ke dalam pengajaran Sejarah Nasional karena ormas itu menilai sebagai salah satu pencetus terjadinya peristiwa epos Kepahlawanan 10 November 1945 di Surabaya yang kini dikenang sebagai Hari Pahlawan.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011