Jakarta (ANTARA News) - Sentimen negatif seputar krisis finansial di Eropa mendorong saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Senin melemah.

Indeks harga saham gabungan BEI awal pekan ini ditutup melemah 74,67 poin atau 1,99 persen ke posisi 3.679,83, sementara kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 15,34 poin (2,31 persen) ke posisi 648,59 poin.

"Kondisi eksternal seperti terjadi di Eropa yang belum kondusif akibat krisis ekonomi belum terselesaikan masih menjadi sorotan pelaku pasar, sehingga investor cenderung masih mengambil posisi jual dan memberi sentimen negatif pada IHSG," kata pengamat pasar saham Milenium Danatama Sekuritas, Abidin di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, masalah ekonomi di Eropa jika tidak ditangani secara cepat dapat menyebabkan konsekuensi yang buruk bagi pertumbuhan ekonomi global.

Investor asing kembali mengambil posisi jual saham sehingga membukukan penjualan bersih pada awal pekan ini.

Data perdagangan saham di BEI mencatatkan, investor asing membukukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp540,944 miliar.

Saham-saham yang mengalami koreksi di antaranya, Gudang Garam (GGRM) turun Rp1.300 ke Rp60.500, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp250 ke Rp6.550, dan Astra Agro (AALI) turun Rp1.200 ke Rp21.550.

Sementara, perdagangan saham BEI mencatat frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 100.966 ribu kali, dengan volume perdagangan mencapai 3,589 miliar lembar saham senilai Rp2,773 triliun.

Tercatat dalam data perdagangan saham BEI, saham-saham yang naik sebanyak 29 saham, sementara 217 saham melemah, dan 67 saham tidak bergerak harganya.

Sementara, bursa regional di antaranya indeks Hang Seng melemah 265,38 poin (1,44 persen) ke tingkat 18.225,85, indeks Nikkei-225 turun 26,64 poin (0,32 persen) ke tingkat 8.348,27, dan indeks Strait Times melemah 25,55 poin (0,94 persen) ke tingkat 2.704,79.

(KR-ZMF/A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011