Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah merupakan momen untuk saling memaafkan satu sama lain sehingga bisa menjadi seperti bayi lahir tanpa dosa.
"Mudah-mudahan hari ini kita sudah saling maaf-memaafkan, kita kembalikan lagi diri kita seperti bayi yang baru lahir," kata Ali Mazi saat diwawancara usia Shalat Idul Fitri 2022 di Masjid Raya Al-Kautsar Kendari, Senin.
Menurut Gubernur, saling memaafkan satu sama lain di bulan yang Fitri sebagai pelengkap ibadah setelah berpuasa 30 hari lamanya dan shalat id.
"Tentu kita sudah melaksanakan ibadah Ramadhan selama 30 hari menahan lapar, dahaga dan macam-macam nafsu, maka kita harus saling memaafkan," ujar Ali Mazi.
Baca juga: Khatib Sholat Idul Fitri ajak warga Sumbar jaga NKRI
Baca juga: Warga Pangkapinang gelar tradisi Nganggung, rayakan Idul Fitri
Dia menyatakan jika seluruh masyarakat hidup saling berdampingan, saling mengasihi dan tidak ada konflik maka daerah itu akan selalu aman, pembangunan dapat berjalan lancar sehingga bisa bersaing dengan daerah lainnya.
"Insya Allah, kalau kita bangun dengan harmoni, dengan semangat kebersamaan, silaturahmi tentu daerah ini daerah yang sangat luar biasa dan kita akan bersaing dengan daerah lain," ucap Gubernur.
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat agar selalu menciptakan suasana yang kondusif bukan hanya dalam suasana Ramadhan dan Idul Fitri tetapi selamanya.
"Marilah kita bangun Sulawesi Tenggara yang begitu berpotensi dengan penuh keikhlasan dan kebahagiaan, saya kira itu yang penting makna dari hari ini (Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah)," demikian Ali Mazi.*
Baca juga: Puan Maharani laksanakan Salat Idul Fitri di rumah dinas
Baca juga: Gubernur Khofifah beserta keluarga Shalat Idul Fitri di Al Akbar
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022