Jakarta (ANTARA) - Pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro mengapresiasi kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mengamankan perjalanan mudik masyarakat Indonesia dalam rangka Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Jajaran Polri cukup matang dalam mempersiapkan mudik tahun 2022 ini. Kita semua patut mengapresiasi," kata Ngasiman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Pemerintah sudah memprediksi lonjakan pemudik di Lebaran tahun 2022, karena pada dua tahun sebelumnya Pemerintah melarang perjalanan mudik akibat pandemi COVID-19.

Menurut dia, upaya yang dilakukan Polri cukup berhasil meminimalkan kemacetan, antara lain dengan menerapkan rekayasa lalu lintas one way di jalan tol. Hal itu juga bertujuan memberikan kelancaran kepada para pemudik, terutama arus menuju ke arah timur Pulau Jawa, seperti Cirebon, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Dari sudut pandang keamanan negara, mudik merupakan momentum penting dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah. Mudik adalah salah satu bentuk pelayanan publik yang penting bagi warga negara.

Penanganan mudik yang baik akan berdampak kepada peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja Pemerintah, kata pria yang akrab disapa Simon itu.

“Jangan sampai insiden-insiden kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa tidak terantisipasi," katanya.

Baca juga: Puan ingatkan masyarakat tetap waspada COVID-19 saat rayakan Lebaran

Dalam kaitannya dengan pergerakan ancaman radikalisme, dia menilai pergerakan kelompok radikal pada momentum mudik juga tinggi karena longgarnya pengawasan akibat tingginya intensitas mobilisasi manusia sepanjang arus mudik dan arus balik.

Fokus Polri tentu lebih diprioritaskan kepada pengamanan perjalanan. Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh jajaran yang bertanggungjawab terhadap keamanan dan pertahanan nasional untuk tetap waspada dan saling bersinergi.

Pergerakan kelompok radikal harus juga menjadi prioritas di masa arus mudik dan arus balik, sehingga Polri, TNI, dan Pemerintah daerah harus lebih peduli, waspada, dan menerapkan sistem deteksi dini.

Dia mengatakan Pemerintah juga harus waspada terhadap potensi lonjakan penyebaran virus COVID-19. Meski kemungkinannya kecil, menurutnya, potensi masalah tersebut harus tetap dipantau sehingga Pemerintah dapat mengambil tindakan jika ada indikasi lonjakan COVID-19.

Keberhasilan pengelolaan arus mudik menjadi awal kebangkitan bangsa dari dampak pandemi COVID-19, katanya, disusul dengan terjadinya inflasi.

"Saya yakin, ke depan kita akan mampu menghadapi situasi yang berkembang dengan lebih optimis," ujarnya.

Baca juga: Kapolri: Idul Fitri perkokoh persaudaraan wujudkan Indonesia tangguh

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022