"Sejak Oktober 2008 hingga awal 2009, produk gadai emas kita baru mencapai 5 Kg, pada 2009 ini kita targetkan dapat memperoleh 90 Kg," kata Direktur Utama Perum Pegadaian Chandra Purnama seusai acara Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pihaknya akan membidik kantong-kantong tenaga kerja di Indonesia (TKI). "Mereka memiliki uang dan ini bisa jadi investasi," katanya.
Ia menjelaskan, gadai emas merupakan produk syariah dimana masyarakat dapat membeli emas minimal 5 gram di perum pegadaian yang ditunjuk. Kemudian, masyarakat menyimpannya di Perum Pegadaian. "Kita hanya mengutip biaya simpan, dan emas tersebut aman," katanya.
Untuk pembelian emas sendiri, menurut dia bisa diangsur selama jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian atau dibayar tunai. "Apabila di angsur, nantinya harga tetap, jadi tidak fluktuatif, tidak tergantung pada perubahan harga emas di pasar," katanya.
Untuk outlet yang ditunjuk saat ini bru tujuh dana akan ditingkatkan menjadi 11 cabang, diantaranya DKI Jakarta, Depok, Bogor dan Lampung.
Sementara itu, Perum Pegadaian menargetkan tumbuh 45 persen dari pemasukan 2008 sebesar Rp33 triliun menjadi Rp48 triliun. Sementara untuk gadai syariah diharapkan tumbuh menjadi Rp1,6 triliun.
Menurut Chandra, untuk meraih target tersebut pihaknya akan meningkatkan jumlah outlet pegadaian dari 126 buah menjadi 300 buah dengan wilayah jakarta sekitar 70-100. "Potensi Jakarta cukup besar untuk itu kita perkuat," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga membidik pendirian outlet di pusat-pusat pembelanjaan. "Di mall-mall(Pusat [pembelanjaan) juga memiliki potensi yang bagus sebab kita buka dari jam 10 pagi sampai jam sembilan malam, jadi mereka yang butuh uang malam masih bisa ditangani," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Perluasannya jangan hanya di kota-kota di pulau Jawa dan Sumatera aja donk.
Kota-kota di pulau Kalimantan dan Sulawesi juga ga kalah berpotensi. Di tunggu lho.....