Jakarta (ANTARA) - Provinsi DKI Jakarta pada H-1 Lebaran tahun ini agaknya benar-benar sepi ditinggal warganya yang mudik ke kampung halaman masing-masing.
Setelah puncak mudik pada Kamis (28/4) atau H-4 Idul Fitri 1443 Hijriah, jalan-jalan Ibu Kota yang selama ini dipadati kendaraan mulai sepi seperti Pasar Minggu, Jalan Warung Buncit, Gatot Subroto, HR Rasuna Said, Sudirman dan Thamrin.
Kondisi serupa juga terjadi di terminal bus, stasiun kereta api, bahkan pelabuhan penyeberangan Merak volume pemudik dilaporkan sudah jauh berkurang.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menyebutkan pada H-1 telah memberangkatkan 35.000 orang dari stasiun kereta api di Jakarta ke berbagai kota tujuan di Pulau Jawa.
Eva mengatakan jumlah tersebut terdiri dari 18.900 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan 16.100 berangkat dari Stasiun Gambir.
Meski demikian, Eva mengakui tingkat okupansi volume penumpang dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen sejak Rabu (27/4) atau H-5 hingga Minggu (1/5) atau H-1 masih 100 persen.
Eva mengakui dalam kurun waktu 27 April hingga 1 Mei merupakan puncak kepadatan arus mudik melalui Daop 1 Jakarta.
Baca juga: Pelabuhan Merak Pada H1 Sepi
Terkait operasional, lanjut Eva, Stasiun Gambir memberangkatkan 35 kereta api, termasuk di antaranya delapan kereta api tambahan, sementara Stasiun Pasar Senen memberangkatkan sebanyak 28 kereta api, termasuk di antaranya delapan kereta api tambahan.
Dengan demikian pada periode 22 April sampai dengan 1 Mei, DAOP 1 Jakarta baik dari stasiun Pasar Senen ataupun stasiun Gambir, telah memberangkatkan rata-rata sekitar 128 KA tambahan untuk mengakomodir kebutuhan dari para pengguna jasa yang akan berangkat di momen Lebaran ini.
Turun
Berbeda dengan stasiun kereta api, arus mudik di Terminal Kampung Rambutan mulai mengalami penurunan cukup signifikan.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni mengatakan kalau pada Jumat jumlah pemudik sebanyak 2.971 orang maka pada Sabtu (30/4) angkanya sudah turun 20 persen menjadi 2.365 orang, diperkirakan pada H-1 jumlah pemudik kembali turun.
Tujuan penumpang di Kampung Rambutan sebagian besar wilayah Jawa Tengah yakni sebanyak 41 persen sedangkan lainnya ke Jawa Barat 33 persen, Sumatera Selatan sebesar sembilan persen, Sumatera Barat (5 persen), Jawa Timur (4 persen) dan Yogyakarta (3 persen).
Sementara itu, hingga Minggu siang sejumlah pemudik masih berdatangan ke Terminal Kampung Rambutan.
Meski begitu, tidak ada kepadatan penumpang termasuk antrean memasuki bus sehingga situasi arus mudik terpantau ramai dan lancar.
Baca juga: Jumlah kendaraan pada H-1 mengarah Trans Jakarta turun 6 persen
Begitu juga Terminal Kalideres, Jakarta Barat apabila pada Jumat (H-3) jumlah pemudik mencapai 4.172 penumpang maka pada Minggu sampai dengan pukul 13.00 WIB jumlah pemudik hanya 192 penumpang atau turun mencapai 95 persen.
Hal serupa juga terjadi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur jumlah pemudik yang berangkat ke berbagai daerah mengalami penurunan 50 persen pada H-1 dibandingkan saat H-2 yang mencapai 3.000 penumpang.
Menurut Komandan Regu Terminal Bus Pulo Gebang Mujib Tambrin, penurunan jumlah pemudik ini sudah diprediksi sebelumnya akan terjadi pada H-2 dan H-1.
Kondisi serupa juga terjadi di Pelabuhan Merak yang sempat mengalami antrean panjang pada Jumat (H-3) hingga Sabtu (30/4) yang mencatat total 37.692 kendaraan yang diangkut ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Bahkan akibat antrean panjang itu polisi melakukan berbagai rekayasa lalu lintas.
Namun, kuantitas kendaraan H-1 turun dua persen. Pada Sabtu (30/4) sampai Minggu (1/5) pagi, ada 36.683 kendaraan yang berlayar dari Merak menuju Bakauheni.
Pada Minggu siang suasana di Pelabuhan Merak tak lagi ramai, termasuk pula di tol dan jalan arteri.
Baca juga: Jalur Kalimalang Minggu pagi-petang sudah lengang dari pemudik
Tol
Penurunan kendaraan pemudik juga terjadi di Jalan Tol Jakarta - Cikampek setelah mencapai puncaknya pada Jumat (29/4) atau H-5 yang mencatat 105.000 kendaraan, sedangkan pada Sabtu (30/4) atau H-2 mencatat 81.000 kendaraan atau turun 22 persen.
Jasa Marga mencatat hingga H-2 Lebaran sebanyak 585.717 kendaraan atau meningkat sebesar 91,3 persen meninggalkan Jabodetabek melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama.
Penurunan kendaraan di tol Jakarta - Cikampek juga terjadi pada H-2, volume lalu lintas di GT Cikampek Utama tanggal 30/4 sebesar 98.374 kendaraan atau turun 6,32 persen dari volume lalu lintas hari sebelumnya tanggal 29 April 2022 (H-3 Lebaran) sebesar 105.016 kendaraan.
Menurut Marketing and Communication Department Head Jasamarga TransJawa Tollroad Regional Division Tody Satria secara kumulatif kendaraan yang melintas pada periode H-10 s.d H-2 sebesar 585.717 kendaraan atau meningkat sebesar 91,3 persen dari lalu lintas normal
Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division (JTTRD) juga mencatat volume lalu lintas pada Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur secara kumulatif yaitu Wilayah Jawa Tengah dengan total sebanyak 408.214 kendaraan meninggalkan Semarang melalui Gerbang Tol (GT) Kalikangkung dan GT Banyumanik atau naik 6,42 persen dari lalu lintas normal sebanyak 383.568 kendaraan.
Sedangkan Wilayah Jawa Timur tercatat sebanyak 435.539 kendaraan yang meninggalkan Surabaya melalui GT Warugunung dan GT Kejapanan Utama atau naik 27,99 persen dari lalu lintas normal sebanyak 340.290 kendaraan.
Adapun distribusi volume kendaraan di wilayah Jawa Tengah pada GT Kalikangkung, sampai dengan saat ini tercatat sebesar 309.155 kendaraan menuju Semarang atau naik 62,6 persen dari lalu lintas normal sebesar 190.080 kendaraan.
Baca juga: Pemudik pilih berangkat H-1 dari Tanjung Priok karena lebih leluasa
Untuk kendaraan yang meninggalkan Semarang tercatat sebesar 98.625 kendaraan atau turun 42,2 persen dari lalu lintas normal sebesar 170.676 kendaraan.
Sedangkan pada GT Banyumanik, sampai dengan saat ini tercatat sebesar 157.948 kendaraan menuju Semarang atau turun 10,7 persen dari lalu lintas normal sebesar 176.903 kendaraan.
Untuk kendaraan yang meninggalkan Semarang tercatat sebesar 309.589 kendaraan atau naik 45,4 persen dari lalu lintas normal sebesar 212.912 kendaraan.
Adapun distribusi volume kendaraan di wilayah Jawa Timur, pada GT Warugunung, sampai dengan saat ini tercatat sebesar 188.438 kendaraan menuju Surabaya atau naik 19 persen dari lalu lintas normal sebesar 158.351 kendaraan.
Untuk kendaraan yang meninggalkan Surabaya melalui GT Warugunung, tercatat sebesar 186.339 kendaraan atau naik 30,1persen dari lalu lintas normal sebesar 143.214 kendaraan.
Sedangkan pada GT Kejapanan Utama, sampai dengan saat ini tercatat sebesar 225.870 kendaraan menuju Surabaya atau naik 11,8 persen dari lalu lintas normal sebesar 202.012 kendaraan. Untuk kendaraan yang meninggalkan Surabaya tercatat sebesar 249.200 kendaraan atau naik 26,4 persen dari lalu lintas normal sebesar 197.076 kendaraan.
Untuk GT Singosari, sampai dengan saat ini tercatat sebesar 107.771 kendaraan menuju Malang atau naik 1,6 persen dari lalu lintas normal sebesar 105.994 kendaraan.
Untuk kendaraan yang meninggalkan Malang tercatat sebesar 95.486 kendaraan atau naik 3,4 persen dari lalu lintas normal sebesar 92.334 kendaraan.
Agaknya, meski momen mudik Idul Fitri ini, baru diulang kembali, setelah dua tahun terhenti karena pandemi COVID-19 belum terkendali, polanya tetap sama.
Pemudik akan tetap memilih berada di hari H Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman, sehingga kepulangan mereka akan memadati aneka moda transportasi pada H-3 atau H-4 Lebaran.
Setelah puncak mudik pada H-3 atau H-4 terjadi maka setelah itu pemudik pun mulai mereda, termasuk pada H-1 ini.
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022