Kabupaten Bogor (ANTARA) - Kepolisian Resor (Resor) Bogor, Jawa Barat, mencatat sembilan wilayah rawan saat malam takbir Idul Fitri 1443 Hijriah mulai dari potensi kemacetan akibat pelaksanaan takbir keliling hingga rawan aksi kejahatan.
Sembilan wilayah rawan tersebut, yaitu Simpang Parung-Kemang, Leuwiliang-Cinangneg, Simpang Ciawi-Gadog, Simpang Cibinong-Citeureup, Belanova-Babakan Madang, Pasar Cisarua, Simpang Cileungsi, Tegar Beriman-Pakansari, dan Masjid Atta'Awun.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Pranata di Cibinong, Minggu, menyebutkan bahwa kerawanan yang terjadi pada malam takbir, seperti pertemuan massa pawai takbir, perang petasan, dan masyarakat yang berbelanja kebutuhan untuk Lebaran 2022.
Baca juga: Suka cita anak Pramuka ikut awasi arus mudik
"Ancaman faktualnya seperti perkelahian massa, macet, laka lantas, curat (pencurian dengan pemberatan), curas (pencurian dengan kekerasan), hingga curanmor," kata Dicky.
Menurutnya, selama Operasi Ketupat 2022 yang dilaksanakan dalam rangka mengamankan selama masa arus mudik, arus balik, dan libur Lebaran 2022, Polres Bogor beserta instansi terkait menurunkan sekitar 2.000 personel untuk bersiaga di seluruh kawasan Bogor.
Baca juga: Polres Bogor: Jalur Puncak padat saat masyarakat berburu takjil
Baca juga: Polres Bogor antisipasi lonjakan wisata Puncak
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengimbau masyarakat tidak melaksanakan takbir keliling karena Kabupaten Bogor masih berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
Ia menyebutkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor menyiagakan personel untuk melakukan antisipasi pengamanan di lapangan terkait aktivitas takbir keliling.
"Meskipun COVID-19 sudah melandai tetap kita harus menjaga protokol kesehatan agar tidak terjadi lagi peningkatan kasus. Namun, bila ada yang tetap melaksanakannya (takbir keliling) kami bersama TNI-Polri sudah siap membantu mengamankan agar tetap tertib," kata Iwan.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022