Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Sedikitnya lima warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah meninggal dunia karena terserang demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Yuendri Irawanto di Sampit Minggu mengatakan, jumlah tersebut terhitung selama dua bulan terakhir, yakni Oktober-20 November 2011.
Sepanjang Oktober 2011 ada tiga warga yang meninggal dunia akibat DBD, yakni atas nama Sumiati (44) warga jalan Sabar Hati, Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, meninggal dunia pada Jumat (14/10).
Korban kedua Gulam ahmad (6) warga Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, meninggal dunia pada Senin (17/10) dan ketiga Mutia Komaris (2,5) warga jalan Diponegoro RT 03, Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotim dan meninggal dunia pada Kamis (27/10).
Sedangkan dua korban meninggal dunia pada November 2011, berinisial F karyawan salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Sumber Makmur yang berbatasan dengan Desa Biru Maju, Kecamatan Telawang.
Sebelumnya korban sempat mendapatkan perawatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sebabi, Kecamatan Telawang, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia pada Rabu (16/11).
Sedangkan untuk korban meninggal dunia kedua pada November 2011 berinisial YA (8) warga jalan MT Haryono, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, sakit sejak Senin (14/11) dan masuk rumah sakit umum dr Murjani Sampit untuk diberikan perawan pada Kamis (17/11).
Menurut Yuendri, korban berinisial YA nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia pada Jumat (18/11) karena kondisinya yang sudah sangat parah dan mengalami dehidrasi hebat.
Penyakit DBD selain mengakibatkan lima korban meninggal dunia selama dua bulan terakhir juga telah menyebabkan sedikitnya 103 penderita menjalani perawatan di Puskesmas dan rumah sakit dr Murjani Sampit.
"Sepanjang Oktober 2011 ada 70 penderita dan tiga diantaranya meninggal dunia, sedangkan dari 1-20 November 2011 ada 33 penderita dua di antaranya meninggal dunia," katanya.
Penderita DBD sebagian besar berada dalam wilayah Kota Sampit, yakni Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.
Dinkes Kotim telah melakukan pencegahan penyebaran nyamuk aedes aegypti penyebar penyakit DBD dengan melakukan pengasapan (fogging) secara masal dan dilakukan sejak Kamis (10/11) lalu, dimulai dari daerah pinggiran Kota Sampit, tepatnya Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Pengasapan nantinya akan terus dilanjutkan hingga ke pemukiman penduduk yang berada di wilayah perkotaan, terutama pada daerah yang banyak ditemukan menderita DBD.
Dengan dilakukannya pemberantas nyamuk dengan cara pengasapan secara masal tersebut diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita DBD di Kotim.
(ANT-174/S019)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011