Jakarta (ANTARA) - Juara dunia lima kali Jorge Lorenzo pada Sabtu dinobatkan sebagai Legenda MotoGP di Sirkuit Jerez-Angel Nieto yang tikungan terakhir lintasannya juga menyandang namanya.

Jorge Lorenzo menjadi nama ke-33 yang disematkan di MotoGP Legends Hall of Fame, bergabung dengan nama-nama legenda lainnya termasuk Giacomo Agostini, Mick Doohan, Geoff Duke, Wayne Gardner, Mike Hailwood, Daijiro Kato, Eddie Lawson, Anton Mang, Angel Nieto, Wayne Rainey, Phil Read, Jim Redman, Kenny Roberts, Kenny Roberts Jr, Jarno Saarinen, Kevin Schwantz, Barry Sheene, Marco Simoncelli, Freddie Spencer, Casey Stoner, John Surtees, Carlo Ubbiali, Alex Crivillé, Franco Uncini, Marco Lucchinelli, Randy Mamola, Kork Ballington, Dani Pedrosa, Stefan Dörflinger, Jorge Martinez, mendiang Nicky Hayden, dan Valentino Rossi.

"Saya tiba di sini 20 tahun silam di trek ini untuk menjalani debut saya dan saya berumur 14 tahun kala itu pada Jumat," kata Lorenzo dikutip laman resmi MotoGP.

"Sekarang, saya dianugerahi menjadi Legenda MotoGP dari Dorna, dari Carmelo (Ezpeleta), yang selalu memperlakukan saya sangat baik, dan ini lebih berarti dari kejuaraan yang saya menangi.

"Karena semua Legenda MotoGP adalah juara yang luar biasa, tapi tidak semua juara dapat disebut sebagai Legenda, jadi saya sangat bangga menjadi bagian dari kelompok luar biasa ini, nama-nama ini."

Lorenzo menjalani debut kejuaraan dunia 125cc di Jerez pada 2002, dan dari sana kariernya semakin menanjak.

Pada 2005 ia naik kelas ke kategori 250cc dan kemudian memenangi gelar juara dunia secara beruntun pada 2006-2007, merebut lebih dari separuh kemenangan selama dua musim tersebut.

Ia debut di MotoGP pada 2008 sebagai tandem Valentino Rossi di Yamaha dan meraih titel MotoGP pertamanya di tahun ketiga berlaga di kelas premier.

Pada 2009 dia menjadi runner-up kejuaraan dan musim itu menyajikan salah satu balapan paling dikenang saat Lorenzo berduel dengan Rossi di Grand Prix Catalan.

Setahun berselang, Lorenzo merebut makhota juara dunia pertamanya di MotoGP di musim yang hampir sempurna baginya.

Kemudian, titel 2011 direbut Casey Stoner sebelum pada 2012 Lorenzo kembali menjadi juara dunia lagi.

Musim 2013 dan 2014 menyaksikan dominasi Marc Marquez sebelum Lorenzo meraih gelar juara dunia MotoGP untuk ketiga kalinya pada 2015, lagi-lagi di musim yang kental dengan rivalitas Rossi vs Lorenzo.

Tahun 2016 merupakan penampilan terakhir Lorenzo bersama Yamaha. Karier sang pebalap Spanyol berlanjut ke Ducati.

Bersama pabrikan asal Italia itu, Lorenzo mempersembahkan tiga kemenangan Grand Prix sebelum pindah ke Honda dan memutuskan pensiun pada akhir 2019.

Lorenzo sebelumnya dijadwalkan dianugerahi gelar itu setelah memutuskan pensiun namun harus tertunda tiga tahun karena pandemi.

CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta mengenal Lorenzo sebagai orang yang selalu melakukan yang maksimal dan seorang pebalap hebat.

"Bagi kami, Jorge, di generasi ini, sangat-sangat spesial, seseorang yang membantu kami tumbuh seperti sekarang ini," kata orang nomor satu di sirkus MotoGP itu.

"Ini adalah momen spesial bagi MotoGP dan secara pribadi bagi saya untuk berterima kasih kepada Jorge dan melantik Legenda MotoGP ke-33.

"Dia adalah bagian dari para pebalap paling penting di sejarah MotoGP dan saya sangat bangga memberinya penghargaan ini. Terima kasih, Jorge."


Baca juga: Jorge Lorenzo akan dinobatkan jadi legenda MotoGP di Jerez
Baca juga: Lorenzo ungkap Yamaha tak banyak berubah semenjak ia tinggalkan
Baca juga: Membalap dengan hati, kunci sukses Fabio Di Giannantonio di Jerez

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022