"Hari ini baru deklarasi. Setelah ini kami akan mulai dengan konsolidasi organisasi," kata Sri Gunawan Wibisono, deklarator yang juga wartawan majalah Tempo.
Deklarasi di Universitas Balikpapan ini juga dihadiri dan disaksikan pengurus AJI Indonesia Eddy Suprapto.
Sebelumnya Eddy menjadi narasumber diskusi ringan bertema Media Konvensional Menghadapi Media Jejaring Sosial.
Panitia juga menghadirkan Arif ErRachman, Manager Produksi surat kabar harian Tribun Kaltim dan Muhammad Nasir, Pembantu Rektor III Uniba, pemerhati media yang juga kandidat doktor dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Diskusi juga diramaikan para mahasiswa aktivis pers kampus Universitas Balikpapan.
"Kami mengambil kampus sebagai tempat deklarasi untuk mengambil semangat independensi dan kesederhanaan serta keilmuan yang ada di sini," kata Wibi, panggilan akrab Wibisono.
Tak kurang dari 30 jurnalis menghadiri acara ini. Mereka berasal dari berbagai media cetak dan elektronik nasional, baik yang terbit di Balikpapan maupun Jakarta.
Menurut Wibisono, tujuan ia dan rekan-rekan mendeklarasikan AJI di Balikpapan adalah untuk menjaga kebebasan pers, memenuhi hak masyarakat akan informasi secara profesional dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, termasuk di dalamnya mengusahakan peningkatan kesejahteraan.
"Kami menyadari pekerjaan jurnalis dalam mencari berita, berwawancara, memotret, kini sudah jauh lebih mudah di alam reformasi sekarang, tapi kami juga menyadari bahwa tetap saja ada risiko dalam pekerjaan ini. Dengan bergabung, berorganisasi, risiko itu bisa kami hadapi bersama," papar Wibi.
Sebelum AJI Balikpapan, di Kota Minyak sudah ada Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Balikpapan, Ikatan Wartawan Balikpapan (IWB), dan organisasi wartawan legendaris di Indonesia, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). (ANT-188/A041)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011