Baghdad (ANTARA News) - Pasukan Amerika Serikat telah menembak hingga tewas dua warga sipil Irak di selatan Baghdad, Sabtu, menyusul serangan bom terhadap konvoi mereka, kata beberapa pejabat keamanan Irak.

Tapi militer AS membantah bahwa tentaranya telah menembak, lapor AFP.

"Sebuah bom di tepi jalan telah menghantam konvoi AS di Yusifiyah di jalan ke Hilla," kata seorang pejabat kementerian dalam negeri Irak. "Pasukan Amerika telah menembak secara serampangan, sehingga menewaskan dua warga sipil dan melukai lima orang yang lain."

Seorang letnan polisi di Yusifiyah, 25 kilometer di selatan Baghdad, mengkonfirmasi insiden itu, yang ia katakan terjadi pada sekitar pukul 19.00 waktu setempat (pukul 23.00 WIB), tapi menyebutkan korban dua tewas dan tiga terluka, satu dari mereka serius.

Keduanya berbicara dengan tanpa menyebutkan nama mereka.

Bagaimanapun, Kolonel Barry Johnson, seorang juru bicara pasukan AS di Irak, mengatakan bahwa pasukan AS tidak menembak, dan bahwa tidak ada korban luka-luka yang dilaporkan.

"Kami memiliki laporan operasional mengenai kecelakaan di tempat umum itu yang diakibatkan karena serangan IED (bom tepi jalan) terhadap konvoi itu, (tapi) tidak ada tembakan yang ditembakkan sebagai pembalasan pada serangan terhadap pasukan kami dan tidak ada korban terluka dilaporkan," kata Johnson.

Insiden Kamis itu adalah pembunuhan pertama yang dilaporkan atas warga sipil Irak oleh pasukan AS sejak Presiden AS Barack Obama mengumumkan pada 21 Oktober bahwa tentara AS akan meninggalkan Irak pada akhir 2011.

Hal itu dapat sevara potensial mengakibatkan perasaan dendam yang meningkat terhadap pasukan Amerika, yang menyulitkan upaya penarikan AS.

Kekerasan di Irak telah menurun secara drastis dari kondisi puncaknya pada 2007 dan 2008, ketika perselisihan sektarian mengakibatkan ribua orang tewas. Meski demikian, kekerasan masih umum terjadi di negara itu. (S008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011