Ambon (ANTARA News) - Polisi masih menyelidiki oknum yang melakukan teror bom dengan peledakan di kawasan Pardeis Tengah, kecamatan Sirimau, kota Ambon, Sabtu malam, sekitar pukul 21.45 WIT.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau - Pulau Lease, AKBP Soeharwiyono, di Ambon, Sabtu malam, mengatakan, penyelidikan masih dilakukan sehingga belum bisa mengidentifikasi oknum pelaku.
"Pengkajian dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) masih dilakukan sehingga belum bisa mengarah ke oknum pelaku," ujarnya.
Kapolres yang berada di TKP untuk mengkoordinir penyelidikan mengatakan, orang tidak dikenal (OTK) masih melakukan modus operandi dengan melakukan teror bom sebagaimana peristiwa - peristiwa sebelumnya.
"Jadi memanfaatkan sepeda motor dan melempar bom ke sasaran diinginkan, selanjutya melarikan diri sehingga sulit dikejar warga setempat maupun aparat keamanan," katanya.
Serpihan bomnya mengena dinding bangunan Nakamura dan rumah makan Paradiso di Jl.Philip Latumahina. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Suara ledakan bom rakitan ini terdengar cukup jauh, meski TKP ada di pusat kota, namun masyarakat yang berada dalam radius 3-4 kilometer mampu mendengar bunyi ledakan tersebut.
Kapolres memastikan salah seorang saksi sedang dimintai keterangan terkait peledakam bom di saat kota Ambon sedang marak warganya bersilaturahim ke rumah-rumah kerabat dan teman yang sedang merayakan selamatan setelah wisuda sarjana di Universitas Pattimura Ambon.
"Kami intensif mendalami penyelidikan guna mengungkapkan teror bom yang masih dilakukan OTK dengan tujuan memprovokasi masyarakat untuk bertikai kembali," tandasnya.
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dan Gegana Polda Maluku melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
(T.L005/E001)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011