Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melakukan rapat koordinasi teknis tentang TKI bersama Perwakilan RI di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Turki di Dubai, Uni Emirat Arab, 20-24 November 2011.

"Kegiatan ini merupakan wujud komitmen peningkatan kerja sama BNP2TKI dengan Perwakilan RI sebagai langkah membenahi pelayanan TKI," kata Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat dalam surat elektronik di Jakarta, Sabtu.

Jumhur bersama sejumlah pejabat BNP2TKI bertolak menuju Dubai pada Sabtu malam untuk membuka rakornis pada Minggu (21/11).

Dalam kunjungan kerjanya ke Dubai hingga 24 November itu, Jumhur juga akan membuka pertemuan bisnis tentang ketenagakerjaan yang mengagendakan perluasan penempatan TKI formal yang bekerja pada pengguna berbadan hukum atau perusahaan.

Jumhur menegaskan BNP2TKI terus mengupayakan peningkatan perbaikan penempatan dan perlindungan TKI sektor informal sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT) melibatkan Perwakilan RI di luar negeri, baik secara koordinatif maupun sinergi program.

Rakornis BNP2TKI bersama Perwakilan RI se-Timur Tengah pernah dilaksanakan pada 28-29 Juli 2009 di Amman, Yordania.

Jumhur mengatakan rakornis di Dubai dibarengi kegiatan "Employment Business Meeting" dengan mengundang agensi penyalur tenaga kerja asing di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk Turki.

Kehadiran para agensi asing itu untuk menawarkan peluang kerja di sektor formal yang dapat diisi oleh calon TKI semiterampil dan skil yang ada di negara-negara tersebut.

BNP2TKI juga mengikutsertakan kalangan perusahaan penempatan TKI atau Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), untuk menjadi peserta dan membahas kerja sama penempatan TKI formal dengan pihak agensi asing yang menghadiri petemuan bisnis itu..

"Forum antara PPTKIS dan agensi asing bahkan akan berlangsung secara `one on one meeting`sehingga diharapkan masing-masing PPTKIS mendapatkan komitmen kuota penempatan secara langsung," ujarnya.

Menurut dia, peluang kerja sektor formal di negara-negara Timur Tengah, Afrika Utara, dan Turki terbuka cukup besar meliputi bidang konstruksi, "hospitality" (keramahtamahan), kesehatan, perminyakan, jasa keuangan, teknologi infomasi, dan sebagainya.

Sejumlah Perwakilan RI yang diundang antara lain Kedutaan Besar RI Riyadh dan Konsulat Jenderal RI Jeddah, KBRI Abu Dhabi, KBRI Omman, KBRI Doha, KBRI Aljazair, KBRI Sana`a, KBRI Damaskus, KBRI Kairo, KBRI Tunis, dan KBRI Ankara.

Masing-masing Perwakilan RI akan diberikan sesi penjelasan untuk mengurai permasalahan TKI PLRT juga mendiskusikan tindak lanjut kesepakatan program penempatan TKI formal.
(T.B009/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011